Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Meski kecil kemungkinannya berkembang jadi parah, orangtua tetap perlu waspadai perkembangan Covid-19 pada anak. Hal ini dinyatakan dalam penelitian baru dari peneliti UCL dan universitas Bristol, York dan Liverpool.
Melansir dari Independent, analisis data kesehatan masyarakat di Inggris, yang disajikan dalam tiga makalah berbeda, menemukan bahwa hanya 25 anak yang meninggal akibat Covid-19 hingga Februari 2021. Risiko absolut kematian akibat virus sama dengan satu banding 481.000.
"Sekitar 5.830 dari empat juta anak-anak dan remaja telah dirawat di rumah sakit sejak awal pandemi," kata Dr Joseph Ward, penulis utama salah satu makalah dan rekan pelatihan di UCL Great Ormond Street Institute of Child Health.
Temuan awal ini telah diserahkan ke Komite Gabungan Vaksinasi dan Imunisasi Inggris (JCVI) yang memperdebatkan apakah akan meluncurkan vaksin Covid-19 kepada mereka yang berusia antara 12 hingga 17 tahun.
Baca Juga
-
Sering Alami Mimpi Buruk, Waspada Berikut 6 Penyebabnya
-
Studi: Tak Pengaruhi ASI, Ibu Menyusui Jangan Ragu Vaksinasi
-
Nyeri Lengan Usai Vaksinasi, Apa Sih yang Sebenarnya Terjadi di Tubuh?
-
Bukan Sekadar Afeksi, Berciuman Juga Punya 5 Manfaat untuk Kesehatan
-
Lindungi Diri dan Si Kecil dari Kanker, Ibu Perlu Perbanyak Asupan Omega-3
-
Varian Delta Rentan Menyerang Anak-anak, Begini Cara Lindunginya!
Salah satu studi kelompok menemukan bahwa 251 anak berusia di bawah 18 tahun di Inggris dirawat intensif dengan Covid-19 selama tahun pertama pandemi hingga akhir Februari 2021.
Para peneliti yang berusaha menentukan risiko absolut, mereka menyatakan bahwa hanya satu dari sekitar 50.000 anak berpeluang untuk dirawat di perawatan intensif dengan Covid-19.
Melihat secara terpisah pada PIMS-TS (sindrom peradangan langka pada anak-anak yang disebabkan oleh Covid-19) para peneliti menemukan bahwa 309 anak dirawat di perawatan intensif. Dengan kondisi ini, risiko absolut sama dengan satu dari 38.911.
"Studi baru ini menunjukkan bahwa risiko penyakit parah atau kematian akibat Sars-CoV-2 sangat rendah pada anak-anak dan remaja," kata Profesor Russell Viner, dari UCL Great Ormond Street Institute of Child Health.
Analisis menunjukkan bahwa risikonya sedikit lebih tinggi pada orang muda yang paling rentan, seperti mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lemah atau tertekan dan cacat parah. Meskipun demikian, kelompok-kelompok ini risikonya tetap rendah secara keseluruhan.
"Orang-orang muda yang berisiko lebih tinggi adalah mereka yang juga berisiko lebih tinggi dari virus musim dingin atau penyakit lainnya yaitu, orang-orang muda dengan berbagai kondisi kesehatan dan cacat kompleks," kata Prof Viner.
Terkini
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
Berita Terkait
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
-
Curhatan Pasien Cacar Monyet tentang Gejala yang Dialami: Sangat Menyakitkan
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Ilmuwan Bikin Perman Karet yang Bisa Memerangkap Virus Corona di Mulut
-
Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?
-
Baik Divaksin atau Tidak, Covid-19 Bisa Menginfeksi Ulang Secara Cepat
-
Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!
-
Kontrol Dampak Gejala Long Covid-19, Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini!