Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Penelitian baru menunjukkan bahwa vaksinasi Covid-19 ibu menyusui tak pengaruhi ASI, sehingga aman untuk bayi yang sedang disusui.
Para peneliti di University of California, San Francisco melaporkan bahwa vaksin mRNA (Pfizer dan Moderna) aman untuk ibu menyusui. Vaksin ini tidak terdeteksi dalam 13 sampel susu yang dikumpulkan 4 hingga 48 jam setelah vaksinasi dari 7 individu yang menyusui.
Melansir dari Medical Xpress, uji coba yang lebih besar diperlukan untuk sepenuhnya mengkonfirmasi hasil penelitian ini. Para peneliti mengatakan temuan mereka memberikan bukti awal yang penting untuk memperkuat rekomendasi saat ini bahwa mRNA terkait vaksin tidak ditransfer ke bayi. Oleh karena itu, ibu tidak perlu khawatir untuk divaksinasi.
Penelitian ini dipimpin oleh Dr. Stephanie Gaw dari Departemen Obstetri, Ginekologi, dan Ilmu Reproduksi UCSF. Timnya melakukan analisis terperinci dan berteknologi tinggi terhadap ASI yang diperah dari tujuh ibu menyusui yang rata-rata berusia sekitar 38 tahun. Masing-masing telah menerima dua dosis vaksin Pfizer atau Moderna.
Baca Juga
-
Bukan Sekadar Afeksi, Berciuman Juga Punya 5 Manfaat untuk Kesehatan
-
Lindungi Diri dan Si Kecil dari Kanker, Ibu Perlu Perbanyak Asupan Omega-3
-
Virus Coirona Varian Epsilon, Seberapa Menular dan Berbahayanya?
-
Benarkah Long Covid-19 Bisa Sebabkan Disfungsi Ereksi? ini Kata Ahli!
-
Viral Payudara Bayi 1 Bulan Keluar ASI, ini Penyebabnya!
-
Heboh Bayi 1 Bulan Keluarkan Cairan Putih Seperti ASI, Berbahayakah?
Sampel ASI diuji hingga 48 jam setelah pengambilan. Tidak ada jejak mRNA dari vaksin yang ditemukan dalam sampel apapun.
Tim San Francisco mencatat bahwa jika sejumlah kecil mRNA terlalu kecil untuk dideteksi oleh tes mereka masih berhasil mencapai ASI, materi genetik ini akan mengalami degradasi oleh sistem pencernaan bayi.
Para peneliti juga mencatat bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Akademi Kedokteran Menyusui sama-sama mendukung keamanan vaksinasi ibu saat menyusui. Studi ini diterbitkan 6 Juli di JAMA Pediatrics.
Terkini
- 5 Fakta Menarik Olahraga Pole Dance yang Dilakukan Azizah Salsha
- Kate Middleton Umumkan Dirinya Menderita Kanker, Tepis Semua Konspirasi Liar yang Beredar
- Ovarium Kiri Kiky Saputri Diangkat karena Kista, Masih Adakah Peluang Hamil di Kondisi Ini?
- Takut ASI Berkurang Drastis saat Puasa? Begini Kata Dokter
- Wulan Guritno Berhenti Konsumsi Gula, Manfaatnya Tak Cuma Bikin Kulit Lebih Kenyal Lho
- Seperti Dialami BCL, Ini 5 Penyebab Perut Buncit pada Wanita
- Mengenal Sindrom Stevens-Johnson yang Dialami Kartika Putri, Wajahnya Dipenuhi Luka Melepuh
- Agar Ibu dan Bayi Tetap Sehat, Ketahui 5 Cara Mengatasi Baby Blues
- 3 Manfaat Pilates, Olahraga yang Rutin Dilakukan Bunga Citra Lestari
- Celine Dion Alami Stiff Person Syndrome, Apa Itu?
Berita Terkait
-
Takut ASI Berkurang Drastis saat Puasa? Begini Kata Dokter
-
Ketua IDAI Sarankan Ibu Menyusui Banyak Konsumsi Makanan Tinggi Protein
-
WHO: Wabah Cacar Monyet Bisa Dihentikan, Asalkan...
-
4 Masalah Puting Payudara yang Kerap Dialami Ibu Menyusui, Apa Saja?
-
4 Penyebab ASI Tidak Keluar, Ketahui Cara Mengatasinya
-
Gejala Varian Omicron, Ini Perbedaannya Pada Orang yang Vaksinasi dan Tidak!
-
Kasus Varian Omicron Melonjak, Perlukan Vaksin Covid-19 Dosis Keempat?
-
Anak Lebih Sehat, Ibu Menyusui Harus Hindari 3 Makanan dan Minuman Ini!
-
Dokter: Antibodi Virus Corona Bisa Bertahan Dalam ASI Sampai 10 Bulan
-
Viral Video ASI Berubah Warna, Wanita Ini Mengklaim Karena Bayinya Sakit