Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Jika sesekali, marah memang tidak ada salahnya apalagi jika dikelola dengan baik. Bagaimanapun marah merupakan bentuk luapan emosi alami seseorang.
Sayangnya amarah yang terjadi terus menerus dan tak rasional malah bisa berefek pada kesehatan fisik. Melansir dari Everyday Health, berikut adalah lima masalah kesehatan yang bisa disebabkan oleh rasa marah, antara lain:
1. Masalah Jantung
Marah bisa sangat berpengaruh pada kesehatan jantung.
Baca Juga
-
Para Pakar Takut Virus Corona dari Inggris Bikin Vaksin Tidak Efektif
-
Pulse Oximeter Bisa Menunjukkan Hasil Palsu pada Orang Berkulit Gelap
-
Perketat Wilayah, Satgas Rilis Addendum Larang Pelancong dari Inggris
-
Studi: Virus Corona Strain Baru Lebih Ahli Menyerang Anak-Anak
-
Rey Mbayang Larang Dinda Hauw Pakai Sepatu Hak Tinggi saat Hamil, Mengapa?
-
Turunkan Tekanan Darah Tinggi, Cobalah Makan Kacang Hijau!
"Dalam dua jam setelah ledakan amarah, kemungkinan terkena serangan jantung meningkat dua kali lipat," kata Chris Aiken, MD, instruktur psikiatri klinis di Fakultas Kedokteran Universitas Wake Forest dan direktur Pusat Perawatan Mood di Winston-Salem, Karolina utara.
Faktanya, satu penelitian menemukan bahwa orang dengan kecenderungan marah sebagai ciri kepribadian memiliki risiko dua kali lipat terkena penyakit jantung koroner.
"Kemarahan yang membangun adalah jenis marah di mana Anda berbicara langsung kepada orang yang membuat Anda marah dan menangani frustrasi dengan cara memecahkan masalah, ini tidak akan terkait dengan penyakit jantung," imbuhnya.
2. Meningkatkan Risiko Stroke
Menurut sebuah studi, dua jam orang setelah marah bisa mengalami stroke akibat bekuan darah ke otak atau pendarahan di dalam otak.
Bagi orang dengan aneurisma di salah satu arteri otak, ada risiko enam kali lebih tinggi untuk pecahnya aneurisma setelah ledakan amarah.
3. Melemahkan Sistem Kekebalan
Dalam sebuah penelitian, ilmuwan Universitas Harvard menemukan bahwa hanya dengan mengingat pengalaman marah dari masa lalu dapat menyebabkan penurunan tingkat antibodi imunoglobulin A, garis pertahanan pertama sel melawan infeksi.
4. Memperburuk Kecemasan
Dalam sebuah studi tahun 2012 yang diterbitkan dalam jurnal Cognitive Behavior Therapy, peneliti menemukan bahwa kemarahan dapat memperburuk gejala gangguan kecemasan umum (GAD). Kondisi ini ditandai dengan kekhawatiran berlebihan dan tidak terkendali yang mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang.
5. Marah dan Depresi
Sejumlah penelitian telah mengaitkan depresi dengan agresi dan ledakan kemarahan. "Dalam depresi, kemarahan pasif adalah hal biasa," kata Aiken.
“Setiap aktivitas adalah obat yang baik untuk amarah, seperti golf, menyulam, hinga bersepeda,” imbuhnya.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
Apa yang Harus Dilakukan saat Rasa Kesal Memuncak? Simak Kata Psikolog
-
Bahaya Penyaluran Emosi Marah yang Salah, Begini Saran Psikolog
-
Mudah Tersinggung atau Lekas Marah Bisa Menandakan Depresi
-
5 Tanda Hipersomnia, Kelelahan hingga Mudah Marah!
-
Mudah Marah Bisa Jadi Tanda Demensia Vaskular, Ini Sebabnya
-
Orang Lebih Emosional saat di Rumah Aja? Ini Kata Ahli Terapi Perilaku!
-
Karena Virus Corona, Viral Dokter Marah-Marah Tak Bisa Rayakan Imlek
-
Awas! Kurang Tidur Bisa Picu Pertengkaran
-
Beruntung, Wanita yang Pemarah Buat Pasangan Terhindar dari Diabetes!
-
Suka Marah-Marah Tanda Hipertensi, Mitos Atau Fakta?