Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Pulse oximeter banyak digunakan pasien Covid-19 untuk membaca kadar oksigen dalam darah dan detak jantung.
Sebuah penelitian yang terbit 16 Desember di The News England Journal of Medicine menunjukkan pulse oximeter mungkin tidak cocok digunakan oleh semua orang.
Penelitian yang dilakukan oleh rumah sakit Universitas Michigan di Ann Jarbor menemukan perangkat tersebut terkadang dapat memberi hasil palsu pada orang berkulit gelap.
Mereka menyadari hal ini ketika menerima lipahan pasien Covid-19 dari rumah sakit Detroit, dan banyak di antara mereka adalah orang kulit hitam.
Baca Juga
Penulis utama studi Michael W. Sjoding, MD, memperhatikan bahwa ada yang aneh dengan hasil pulse oximeter di rumah sakitnya.
Pembacaan perangkat tersebut terkadang meleset ketika dibandingkan dengan tes lanjutan yang mengambil sampel darah dari arteri pasien.
"Kami menemukan bahwa perangkat medis yang sangat umum ini memiliki perbedaan dalam tingkat akurasi pada pasien kulit hitam, dibandingkan pasien kulit putih," tutur Sjoding, dilansir Health.
Pembacaan pada pulse oximeter pasien kulit hitam tiga kali lebih mungkin menunjukkan hasil yang normal, sedangkan hasil pada sampel darah hasilnya rendah.
Ahli pulmonologi perawatan kritis Vandana A. Patel, MD, mengatakan tingkat saturasi oksigen dalam darah yang normal adalah 94% hingga 100%.
Apabila kurang dari 90%, paisien kemungkinan mengalami kebingungan atau lesu karena otak tidak mendapat cukup oksigen. Jika turun ke angka 80-an, ada risiko kerusakan organ, bahkan kematian.
Sjoding terkejut dengan temuannya setelah melihat data dari sekitar 10.000 pasien.
Penyelidikan lebih lanjut diperlukan, tetapi Sjoding menduga alasan kasus ini adalah karena warna cahaya yang digunakan dalam pulse oximeter dapat diserap oleh pigmen kulit. Sedangkan pigmen akan lebih banyak pada kulit gelap.
“Kita perlu lebih berhati-hati tentang bagaimana kita merawat orang-orang dengan kulit berpigmen gelap," ujar Sjoding.
Menurutnya, itu adalah poin penting bagi siapa saja yang menggunakan pulse oximeter.
Terkini
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
Berita Terkait
-
Menggunakan Pulse Oximeter, Kapan Saturasi Oksigen Disebut Normal?
-
Pulse Oximeter Ramai Dicari untuk Hindari Happy Hypoxia, Perlukah Punya?
-
Marak Klaim Palsu, Dokter Jelaskan Pentingnya Memakai Masker di Tempat Umum
-
Orang Kulit Hitam Bisa Lebih Parah Alami Covid-19, Peneliti Ungkap Sebabnya
-
Pulse Oximeter, Alat yang dapat Mencegah Hipoksia Diam pada Pasien Covid-19
-
Tidak Perlu Malu, Ini Manfaat Miliki Kulit Gelap
-
Mengapa Warna Mata Manusia Berbeda-beda? Ini Penjelasannya