Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Alexander Austin (28) berhasil lolos dari maut setelah mengalami patah tulang akibat menyelam. Saat itu , ia diketahui sedang menikmati liburan di Guatemala.
Austin yang merupakan guru kimia di sebuah sekolah menengah di California sedang berlibur bersama lima temannya di negara Amerika Tengah, seperti dikabarkan daily mail.
Pada 3 Januari lalu, mereka memutuskan pergi ke laut untuk menyelam. Sayangnya, Alexander terjun ke air yang dangkal. Ini membuatnya mengalami patah tulang belakang.
Sementara itu, ketika ia hampir pulih, pihak rumah sakit mengatakan tidak akan membebaskannya jika tagihan yang mencapai Rp425 juta tersebut belum dibayar.
Baca Juga
Temannya, Dillon Nicholson mengatakan mereka baru saja selesai memainkan bola voli di pantai ketika kejadian itu terjadi.
"Kami berlari ke air untuk mendinginkan. Saya sekitar 7500 kaki di depannya dan dia salah terjun ke air yang hanya sedalam satu kaki," tuturnya.
Menurut American Association of Neurological Surgeons, menyelam adalah penyebab utama keempat cedera tulang belakang di antara laki-laki dan penyebab utama kelima di antara perempuan.
Ketika kepala penyelam menyentuh bagian bawah air yang dangkal, tulang belakangnya patah yang dapat menyebabkan cedera parah.
"Kami pikir dia sedang bermain-main tetapi dia tenggelam," kata Nicholson.
"Gelombang menerjang di atasnya dan dia berteriak, 'Aku tidak bisa bernapas! Aku tidak bisa memindahkan apa pun di bawah leherku'." kata Nicholson menirukan Alexander .
Untungnya, salah satu dari mereka yang memainkan bola voli adalah asisten dokter. Mereka pun bersama membawa Austin keluar dari air.
Ia pun akhirnya dibaringkan di papan selancar selama dua jam sembari menunggu penyangga leher dari tim medis.
Austin pun harus menjalani operasi di mana ruas tulang belakang C5-nya dilepas dan dua batang titanium dan sebuah silinder jala dimasukkan untuk menopang tulang belakangnya.
Selain itu, ia perlu memakai brace hingga 12 minggu untuk mengurangi rasa sakit dan mencegah deformitas sumsum tulang belakang.
Austin harus dimonitor setidaknya selama seminggu untuk memastikan pembengkakan di sumsum tulang belakangnya menghilang.
Nicholson mengatakan Austin telah mengalami kemajuan yang pesat. Dia bisa duduk, berjalan, makan lagi dalam terapi fisik yang teratur. Nicholson juga membantu temannya mengumpulkan dana sebagai biaya rumah sakit.
Terkini
- Parto Patrio sampai Operasi, Ketahui 5 Gejala Awal Batu Ginjal sebelum Semakin Parah
- Prabowo Subianto Ngaku Suka Makan Burger King, Ketahui Bahaya Konsumsi Junk Food pada Lansia
- Dialami oleh Atta Halilintar, Ini 4 Gejala Hernia yang Harus Diketahui Pria
- Mengenal Sindrom Tourette yang Dialami Tora Sudiro, Ini Gejalanya
- Tips Mencegah Batu Saluran Kemih dan Pembesaran Prostat, Pria Perlu Tahu
- Inilah Alasan Pria Mudah Mengantuk Setelah Berhubungan Seks, Terlalu Enak?
- Trombosit Atta Halilintar Turun Sampai 49, HIndari Makanan dan Minuman Ini!
- Trombosit Atta Halilintar Turun Karena Demam Berdarah, Cobalah Konsumsi 5 Makanan Ini!
- Pria Ini Bisa Alami Ereksi 100 Kali Sehari, Bahkan Saat Tidur dan Bangun Tidur!
- Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!