Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Penelitian dalam The Lancet Journal, menemukan hampir separuh pasien virus corona Covid-19 yang dirawat di rumah sakit mengalami setidaknya 1 gejala persisten selama setahun, seperti sesak napas dan kelelahan.
Studi tersebut mengungkapkan dan sesak napas dan gangguan paru-paru termasuk gejala virus corona Covid-19 yang bisa berlangsung lama. Karena, setidaknya 1 hingga 3 pasien virus corona Covid-19 mengalami gejala tersebut selama setahun.
Studi ini didasarkan pada 1.276 pasien virus corona Covid-19 dari Wuhan, China yang sebagian besar menjalani rawat inap dan masih merasakan gejalanya selama setahun.
Para peneliti menemukan bahwa penyintas virus corona Covid-19 yang dirawat di rumah sakit terlihat lebih tidak sehat dibandingkan orang yang belum pernah terinfeksi virus corona Covid-19.
Baca Juga
-
Trik Tahan Nafsu Makan, Coba Mencium Aroma Makanan Selama Dua Menit
-
Mudah dan Sederhana, Coba 3 Perubahan Gaya Hidup untuk Turunkan Kadar Gula
-
Pria Perlu Terapkan Pola Makan Mediterania, Bisa Cegah Disfungsi Ereksi
-
Makanan Bebas Gluten Semakin Populer Dikonsumsi, Apakah Lebih Sehat?
-
Mau Payudara Besar dan Kencang Alami? Terapkan Gerakan Ini
-
4 Saran Dokter Spesialis Penyakit Dalam untuk Cegah Long COVID-19
"Walaupun beberapa pasien melalui pemulihan virus corona Covid-19 yang baik, tapi beberapa pasien Covid-19 tetap mengalami masalah kesehatan, terutama pada pasien yang menjalani rawat inap di rumah sakit," kata Bin Cao, dari Pusat Nasional untuk Pengobatan Pernapasan, Rumah Sakit Persahabatan China-Jepang di China dikutip dari Times of India.
Bin Cao mengatakan temuan mereka menunjukkan bahwa beberapa pasien Covid-19 membutuhkan proses pemulihan yang lebih dari setahun. Karena itu, tim medis perlu merencanakan pemberian layanan kesehatan yang tepat setelah seseorang sembuh dari virus corona Covid-19.
Tim peneliti yang sama sebelumnya melaporkan temuan dari 1.733 pasien yang dirawat di rumah sakit pada 6 bulan setelah infeksi virus corona Covid-19. Studi ini menemukan bahwa tiga perempat pasien Covid-19 memiliki masalah kesehatan yang persisten.
Demi melakukan penyelidikan lebih lanjut, para penelitian mengamati 1.276 dari 1.722 pasien virus corona selama 12 bulan untuk penilaian kesehatan yang panjang. Para peserta ini menjalani pemeriksaan kesehatan pada 6 hingga 12 bulan setelah mereka mengalami gejala virus corona Covid-19.
Tim peneliti pun menemukan bahwa sebagian besar gejala sembuh dari waktu ke waktu, terlepas dari tingkat keparahan infeksi virus corona Covid-19.
Proporsi pasien Covid-19 yang masih mengalami setidaknya satu gejala virus corona setelah setahun turun dari 68 persen pada 6 bulan menjadi 49 persen pada 12 bulan.
Sekitar setengah pasien juga mengalami gejala otot setelah sembuh dari virus corona Covid-19, Tapi, jumlah ini berkurang dari 5 pasien menjadi 1 pasien.
Lalu, sepertiga pasien mengalami sesak napas pada 12 bulan setelah terinfeksi virus corona Covid-19. Jumlah pasien yang melaporkan gejala sesak napas ini lebih tinggi dari 30 peren setelah 6 bulan.
Setelah 6 bulan, 353 pasien menjalani CT scan. Peneliti menemukan bahwa setengah dari mereka menunjukkan kelainan paru-paru pada hasil pemindaian dan mereka disarankan untuk melakukan pemindaian pada 12 bulan.
Sebanyak 118 pasien yang menjalani pemindaian setelah 12 bulan, jumlah orang yang kelainan paru-paru pun menurun walaupun masih tinggi pada beberapa orang yang sakit kritis.
Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa wanita 1,4 kali lebih berisiko mengalami kelelahan dan kelemahan otot dibandingkan pria. Wanita juga melaporkan kecemasan dan 3 kali lebih berisiko mengalami gangguan paru-paru setelah 12 bulan.
Orang yang diobati dengan kortikosteroid selama sakit 1,5 kali lebih mungkin mengalami kelelahan atau kelemahan otot setelah 12 bulan dibandingkan dengan mereka yang tidak diobati dengan kortikosteroid.
Terkini
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
Berita Terkait
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!
-
Kontrol Dampak Gejala Long Covid-19, Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini!
-
Gejala Awal Virus Corona Covid-19, Waspadai Rasa Sakit di 2 Bagian Tubuh Ini!
-
Hati-hati, 7 Perubahan ini Pada Kuku Bisa Jadi Gejala Virus Corona Covid-19
-
Virus Corona Covid-19 Juga Berdampak Buruk Pada Kesehatan Tulang, ini 3 Efeknya!
-
Kecuali Amerika dan Afrika, WHO Sebut Kasus Virus Corona Covid-19 Menurun Secara Global!
-
Waspada Sindrom Kelelahan Kronis, Kondisi Serius yang Jarang Terdiagnosis
-
Ada Orang Belum Pernah Terinfeksi Virus Corona Covid-19, Ahli Ungkap Penyebabnya!
-
Peneliti Temukan Infeksi Virus Corona Covid-19 Bisa Sebabkan Stroke Mata