Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Gluten adalah jenis protein alami yang ditemukan dalam gandum (termasuk spelt, kamut, farro, dan bulgur), barley, rye, dan triticale.
Namun, sebagai aditif, gluten bertindak seperti pengikat yang menyatukan makanan, sehingga Anda dapat menemukannya dalam berbagai produk mulai dari saus salad hingga vitamin.
Beberapa orang percaya bahwa gluten berbahaya bagi semua orang dan harus dihindari secara menyeluruh. Sehingga, banyak yang memilih makanan bebas gluten.
Dilansir dari Health, ada kondisi medis yang membuat orang tidak dapat mentolerir gluten. Yang paling umum adalah penyakit celiac, gangguan autoimun di mana makan gluten menyebabkan kerusakan di usus kecil.
Baca Juga
Namun sejauh ini belum banyak penelitian yang mendukung fakta bahwa gluten mutlak berbahaya. Sebuah studi 2017 yang diterbitkan di BMJ melacak lebih dari 100.000 orang tanpa penyakit celiac selama 26 tahun.
Para peneliti tidak menemukan hubungan antara konsumsi makanan mengandung gluten dalam jangka panjang dan risiko penyakit jantung.
Studi lain yang diterbitkan dalam American Journal of Gastroenterology pada 2019, menilai lebih dari 160.000 wanita tanpa penyakit celiac. Para ilmuwan menyimpulkan bahwa asupan gluten selama masa dewasa tidak terkait dengan risiko kolitis mikroskopis, alias radang lapisan usus besar, yang merupakan masalah potensial lainnya.
Namun, beberapa orang mungkin ingin menghindari gluten bahkan jika mereka tidak memiliki kondisi yang menyebabkan intoleransi gluten.
Hal itu tidak masalah selama mereka mengonsumsi berbagai sumber karbohidrat makanan utuh yang kaya nutrisi untuk menggantikan gluten
Di sisi lain, karena gluten dapat ditemukan di banyak makanan, jadi menghindari gluten sepenuhnya bisa menjadi komitmen besar.
Kecuali jika Anda memiliki kondisi medis yang memerlukan penghindaran gluten yang ketat seperti memiliki penyakit celiac, maka Anda harus benar-benar menghilangkan gluten dari makanan.
Sebab mengonsumsi gluten dalam jumlah sedikit pun dapat memicu gejala serius pada penderita celiac, termasuk sakit perut dan kembung.
Tapi penyakit celiac bukan satu-satunya kondisi yang perlu melakukan diet bebas gluten. Beberapa praktisi merekomendasikan agar orang dengan kondisi autoimun lainnya, seperti penyakit radang usus, tiroiditis Hashimoto, psoriasis , lupus, dan rheumatoid arthritis untuk menghindari gluten.
Terkini
- Belajar dari Kasus Teuku Ryan, Ini 3 Cara Atasai Gairah Seks yang Menghilang karena Stres
- Bisa Bikin Pinggang Ramping, Pemakaian Korset Jangka Panjang Bawa Sederet Masalah Ini
- Heboh Vaksin AstraZeneca Sebabkan Pembekuan Darah, BPOM Tegaskan Tidak Ada Kejadian di Indonesia
- Untuk Redakan Stres, Yuk Ikuti 5 Rekomendasi Dokter Berikut Ini
- Terpapar Asap Rokok saat Hamil Tingkatkan Risiko Stunting pada Anak
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
Berita Terkait
-
Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
-
Roti Gandum Bantu Turunkan Berat Badan? Ini Penjelasan Ahli
-
Sering Makan Roti untuk Sarapan Tingkatkan Risiko Kanker Payudara
-
Granola, Sereal Menyehatkan yang Juga Cocok Jadi Camilan
-
Mengenal Sorgum, Biji-bijian Serbaguna yang Kaya Nutrisi
-
Mengenal Lebih Jauh tentang Penyakit Celiac
-
Menilik Manfaat Wheatgrass untuk Kesehatan, Tertarik Coba?
-
Tips Mudah Atasi Kulit Berminyak dengan Bahan Natural, Mau Coba?
-
Empat Mitos yang Harus Kamu Tahu Tentang Penyakit Celiac
-
3 Khasiat Wheatgrass, Salah Satunya Bantu Turunkan Berat Badan