Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Belakangan, di Indonesia marak diperbincakan tentang terapi aaPRP (autologus activated platelet-rich plasma) sebagai terapi Covid-19. Terapi aaPRP sendiri dikenalkan oleh dokter Karina F Moegni, SpBP, seorang lulusan Universitas Indonesia (UI). Apa, sih, sebenarnya terapi aaPRP itu?
Terapi aaPRP merupakan konsentrat protein dari dalam trombosit manusia. Menurut paparan dokter Karina, terapi ini mulanya dibuat dalam darah pasien yang diambil seanyak 20-25 cc. Kemudian, trombosit dari darah pasien Covid-19 dipisahkan.
Trombosit darah dari pemisahan di labiratoium kemudian diambil proteinnya yang kemudian dimasukkan kembali ke dalam tubuh pasien melalui cairan infus. Keseluruhan proses ini membutuhkan waktu sekitar 2 hingga 3 jam. Trombosit inilah yang disebut memantu terapi untuk Covid-19.
Dokter Karina mengklaim bahwa terapi ini aman dilakukan untuk usia berapapun dengan kondisi kesehatan apa pun. Menurutnya keamaman ini disebabkan karena aaPRP didapatkan dari tubuh sendiri dan tidak diproses dengan zat yang berasal dari hewan.
Baca Juga
-
Menstruasi Dini? Waspada Berisiko Alami Menopause Parah
-
Lansia Mungkin Akan Mendapat Manfaat Vaksin TB untuk Covid-19
-
FDA: Orang dengan Sistem Kekebalan Lemah Butuh Suntikan Penguat Vaksin
-
Tak Banyak yang Tahun, Tidur Telanjang Bisa Beri 5 Manfaat Kesehatan ini!
-
Lebih Baik Makan Buah Utuh dari Minum Jus Buah, ini Kata Ahli!
-
Jam Kerja Lebih dari 55 Jam Per Minggu Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
Terapi ini nampaknya mendapatkan dukungan oleh Menteri BUMN periode Oktober 2011-Oktober 2014, Dahlan Iskan. Dukungan tersebut ia tuliskan dalam blog resmi miliknya.
"aaPRP akan mentasi Covid karena isi trombosit itu mengandung protein anti radang, bakteri, dan protein penumbuh sel baru, itulah yang oleh Karina sebutkan bahwa trombosit seperti apotek besar. Ia menyediakan obat apa saja untuk tubuh kita," catat Iskan dalam blog resmi miliknya yang bertajuk Perjuangan Karina.
Metode PRP sebenarnya bukan hal baru, sebab sebelumnya juga sempat digunakan dalam berbagai bidang kecantikan, seperti mengatasi kulit keriput, kebotakan, dan hilangkan bekas jerawat.
Meskipun didukung oleh Iskan, para ahli menyarankan untuk tak terburu-buru overklaim terhadap terapi aaPRP. Menurut para ahli, semestinya klaim khasiat terapi aaPRP tidak dipublikasikan ke masyarakat sebelum terbukti kebenarannya secara valid.
Terkini
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
Berita Terkait
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Trombosit Atta Halilintar Turun Sampai 49, HIndari Makanan dan Minuman Ini!
-
Trombosit Atta Halilintar Turun Karena Demam Berdarah, Cobalah Konsumsi 5 Makanan Ini!
-
Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
-
Curhatan Pasien Cacar Monyet tentang Gejala yang Dialami: Sangat Menyakitkan
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Ilmuwan Bikin Perman Karet yang Bisa Memerangkap Virus Corona di Mulut
-
Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?
-
Baik Divaksin atau Tidak, Covid-19 Bisa Menginfeksi Ulang Secara Cepat