Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Food and Drug Administration (FDA) sedang mempertimbangkan keputusan akhir bahwa orang dengan sistem kekebalan lemah paling membutuhkan suntikan penguat vaksin Covid-19.
FDA bekerja sama dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah menyatukan dengan cermat data pada studi tentang pemberian dosis ekstra bagi orang dengan gangguan kekebalan maupun sistem kekebalan lemah.
CDC juga telah mengidentifikasi orang-orang yang mengalami gangguan kekebalan maupun sistem kekebalan lemah berisiko tinggi terinfeksi parah akibat virus corona Covid-19. Mereka lebih berisiko menjalani rawat inap di rumah sakit dan meninggal dunia.
Dr. Anthony Fauci, director Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, mengatakan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah memang paling rentan menderita parah.
Baca Juga
-
Gejala Virus Corona Covid-19 Mirip RSV, Kenali Perbedaannya!
-
Ahli Prediksi Varian Virus Corona Covid-19 Bisa 600 Kali Lebih Menular
-
Ibu Menyusui Positif Covid-19, Begini Cara Aman Memberi ASI pada Anak
-
Dokter Reisa: Berburu Vaksin Booster Tak Bikin Pandemi Selesai
-
WHO Minta Pemberian Vaksin Booster Dihentikan Dulu
-
Ini 5 Makanan untuk Atasi Bau Mulut Tidak Sedap
Adapun contoh orang dalam kelompok sistem kekebalan lemah adalah pengidap HIV/AIDS, pasien kanker dan transplantasi yang menggunakan obat imunosupresif tertentu, dan orang dengan penyakit bawaan yang mempengaruhi sistem kekebalan.
"Alasannya jelas bahwa mereka mungkin tidak membentuk respons imun yang cukup memadai, sehingga perlu suntikan penguat," kata Dr Fauci dikutip dari Fox News.
Fauci pu menambahkan bahwa sekarang ini timnya sedang berusaha mengerjakannya. Mereka ingin mewujudkannya cepat, karena orang dengan sistem kekebalan lemah masuk dalam skala prioritas.
Data terbaru menunjukkan orang dengan sistem kekebalan lemah bisa mendapatkan suntikan penguat vaksin Covid-19 untuk meningkatkan respons antibodi mereka terhadap virus.
Sementara itu, pejabat kesehatan telah menyarankan orang dengan sistem kekebalan lemah untuk melakukan tindakan pencegahan virus corona Covid-19 yang ketat.
Bulan lalu, Dr. Sara Oliver, anggota Epidemic Intelligence Service CDC, merekomendasikan bahwa orang dengan sistem kekebalan lemah harus memakai masker, menjaga jarak sosial dan menghindari ruangan dengan ventilasi atau sirkulasi udara buruk.
Terkini
- Terpapar Asap Rokok saat Hamil Tingkatkan Risiko Stunting pada Anak
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
Berita Terkait
-
Menginfeksi 400 Lebih Mahasiswa Bandung, Ini Mitos yang Masih Dipercaya Tentang HIV
-
Vaksin Booster Pfizer Diklaim Ampuh Cegah Gejala Covid-19 pada Balita
-
Vaksin Covid-19 Butuh Waktu untuk Bentuk Antibodi, Ahli: Jangan Suntik Mepet Mudik!
-
Orang Gangguan Jiwa dan Sudah Vaksin Covid-19 Tetap Berisiko Terinfeksi Virus Corona, Ini Sebabnya!
-
Olahraga Setelah Vaksin Covid-19 Apakah Boleh? Begini Kata Ahli
-
Sistem Kekebalan Ada Kaitannya dengan Depresi Pascamelahirkan, Begini Penjelasannya!
-
Peneliti: Tak Ada Hubungan antara Vaksin Covid-19 dan Bell's Palsy
-
Gejala Varian Omicron, Ini Perbedaannya Pada Orang yang Vaksinasi dan Tidak!
-
Benarkah Kekebalan dari Suntikan Booster Vaksin Covid-19 Bertahan Lama?
-
Kasus Varian Omicron Melonjak, Perlukan Vaksin Covid-19 Dosis Keempat?