Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Banyak penelitian telah mengamati hubungan antara tidur yang terganggu dan kenaikan berat badan terutama bagi mereka yang kerja shift dan mereka yang insomnia.
Mereka yang masuk dalam kategori ini memiliki risiko obesitas yang lebih tinggi, dikutip dari medicaldaily. Temuan baru menunjukkan memang ada reaksi dalam tubuh ketika kita tak cukup tidur yang mengarah ke penyimpanan lebih banyak lemak dan hilangnya massa otot.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), 35 persen orang dewasa di Amerika Serikat tidak cukup istirahat setiap malam. Padahal orang dengan usia 18 hingga 60 tahun harus tidur setidaknya 7 jam setiap malam.
Jonathan Cedernaes, seorang peneliti sirkadian di Uppsala University di Swedia menjelaskan tidur memiliki fungsi yang tak tergantikan.
Baca Juga
''Tidur bukan hanya untuk menghemat energi, tetapi memiliki banyak fungsi,'' katanya. Untuk menguji itu, penelitian ini mengambil 15 pria sehat sebagai sampel.
Mereka diteliti pada dua hari yang berbeda, pertama setelah mendapatkan tidur malam yang baik dan hari kedua setelah mereka terjaga sepanjang malam.
Ketika diperiksa, tim peneliti menemukan peningkatan kadar protein yang dapat meningkatkan penyimpanan lemak yang lebih tinggi di dalam tubuh.
Di sisi lain, sampel otot menunjukkan penurunan protein struktural yang penting untuk membangun massa otot. ''Kehilangan tidur dengan sendirinya mengurangi protein yang merupakan komponen kunci dari otot,'' kata Cedernaes.
Cedernaes menjelaskan tidur yang terganggu bisa memengaruhi siklus hormonal tubuh. Ini tidak hanya merusak produksi hormon testosteron dan pertumbuhan, tetapi juga memicu peningkatan tingkat hormon stres kortisol yang meningkatkan penyimpanan lemak.
Selain itu, ini bisa secara signifikan dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2. Untuk mengurangi ini, kamu bisa mengonsumsi makanan yang kaya protein atau melakukan latihan ketahanan yang dapat mengurangi risiko degradasi otot.
Terkini
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
Berita Terkait
-
Benarkah Suplemen Penurun Berat Badan Tidak Efektif? Begini Kata Ahli Gizi
-
Benarkah Suplemen Penurun Berat Badan Tidak Efektif? Begini Kata Ahli Gizi
-
Terobsesi Sehat, Mahasiswa Kedokteran Idap Anoreksia dan Berat Badan Hanya 30 Kg!
-
Berat Badan Baby Moana 2,5 Kilogram Saat Lahir, Mungkinkan Faktor Genetik?
-
Berat Badan Anak Ria Ricis 2,5 Kilogram Saat Lahir, Benarkah Tergolong Rendah?
-
Cara Menjaga Berat Badan Setelah Operasi Bariatrik, Pembedahan yang Dijalani Melly Goeslaw
-
Melly Goeslaw Bahagia Setelah Operasi Bariatrik, Bisakah Berat Badannya Naik Lagi?
-
Ingin Menambah BB? Konsumsi 4 Jenis Makanan Ini Secara Rutin!
-
Sedang Jalani Program Diet? Ini Tandanya Kamu Hanya Buang Energi dan Uang Saja
-
Jangan Langsung Berbaring setelah Makan, 4 Bahaya Ini Mengintai