Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Tidak sedikit wanita yang masih diam ketika mereka mengalami vaginismus. Padahal, tak ada salahnya untuk mengunjungi dokter.
Vaginismus merupakan kondisi ketika otot di sekitar vagina kejang atau berkontraksi secara tiba-tiba, menurut Cleveland Clinic.
Kondisi ini terjadi ketika seorang wanita mencoba untuk memasukan sesuatu, seperti tampon, ke dalam vagina atau saat penetrasi dan mereka akan merasakan sakit karenanya.
Bahkan, beberapa yang mengalaminya mengaku seperti ribuan jarum atau pisau yang menusuk organ intimnya.
Baca Juga
-
Antara Seks Anal atau Vaginal, Mana yang Lebih Mudah Tularkan HIV
-
Baru Menikah, Wanita Ini Dikasari Suaminya karena Alami Vaginal Septum
-
Heboh Sering Ganti Pasangan Bikin Vagina Berbau, Benarkah Itu Penyebabnya?
-
Dari Wortel Sampai Sarden, Ini 5 Makanan untuk Meremajakan Vagina
-
Puaskan Suami, Ikuti Cara Alami Ini Agar Vagina Kencang Kembali
Sebenarnya dokter tidak tahu persis mengapa vaginismus terjadi. Namun, hal ini diyakini berkaitan dengan kecemasan atau ketakutan untuk berhubungan intim.
Selain itu, kondisi medis seperti infeksi juga dapat menyebabkan rasa sakit saat penetrasi ini.
Melansir WebMD, vaginismus dapat diobati. Misalnya, dengan melakukan latihan (privasi di rumah) untuk belajar mengendalikan dan mengendurkan otot di sekitar vagina.
Pendekatan ini disebut desensitisasi progresif. Tujuannya adalah untuk merasa nyaman dengan 'penyisipan' di dalam vagina.
Salah satunya adalah melakukan senam kegel. Setelah beberapa hari, masukkan satu jari hingga sekitar ujung sendi buku jari ke dalam vagina saat melakukan latihan.
Biasanya lebih baik melakukannya di bathtub, yang mana air menjadi pelumas alami.
Mulailah dengan satu jari dan lanjutkan hingga tiga. Hal ini akan membuat otot vagina berkontraksi di sekitar jari. Keluarkan jari apabila merasa tidak nyaman.
Sementara itu menurut National Health Service (NHS), jika vaginismus yang terjadi disebabkan oleh rasa cemas atau takut, terapi psikoseksual, sensasi fokus, relaksasi teknis, atau pelatihan vagina dapat membantu.
Terkini
- 5 Fakta Menarik Olahraga Pole Dance yang Dilakukan Azizah Salsha
- Kate Middleton Umumkan Dirinya Menderita Kanker, Tepis Semua Konspirasi Liar yang Beredar
- Ovarium Kiri Kiky Saputri Diangkat karena Kista, Masih Adakah Peluang Hamil di Kondisi Ini?
- Takut ASI Berkurang Drastis saat Puasa? Begini Kata Dokter
- Wulan Guritno Berhenti Konsumsi Gula, Manfaatnya Tak Cuma Bikin Kulit Lebih Kenyal Lho
- Seperti Dialami BCL, Ini 5 Penyebab Perut Buncit pada Wanita
- Mengenal Sindrom Stevens-Johnson yang Dialami Kartika Putri, Wajahnya Dipenuhi Luka Melepuh
- Agar Ibu dan Bayi Tetap Sehat, Ketahui 5 Cara Mengatasi Baby Blues
- 3 Manfaat Pilates, Olahraga yang Rutin Dilakukan Bunga Citra Lestari
- Celine Dion Alami Stiff Person Syndrome, Apa Itu?
Berita Terkait
-
Viral Wanita Terancam Diceraikan Gegara Menderita Vaginismus, Memang Kenapa?
-
Terjadi Lagi, Wanita Ini Hamil Walau Tidak Pernah Berhubungan Seks
-
Jangan Lakukan, Menggunakan Air Liur untuk Pelumas Justru Berbahaya!
-
Jumlah Rata-Rata Orang Dewasa Berhubungan Seks selama Setahun, Penasaran?
-
Hubungan Seks Bisa Tularkan Virus Corona Covid-19, Benarkah?
-
Walau Menyenangkan, Ada Satu Hal yang Dibenci Wanita saat Bercinta
-
Berhubungan Intim Terasa Sakit? Waspadai Vaginismus!
-
Manfaat Senam Kegel, Ternyata Bisa Bantu Pria Atasi Disfungsi Ereksi!
-
Meski Belum Pernah Berhubungan Seks, Wanita Ini Melahirkan Bayi