Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Human immunodeficiency virus (HIV) merupakan virus yang menyerang kekebalan tubuh. Virus ini bisa ditularkan melalui beberapa cara, seperti tranfusi darah, penggunaan jarum suntik, dan hubungan intim.
HIV dapat menyebabkan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS), sebuah diagnosis infeksi HIV tahap akhir yang sangat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan dapat berakibat fatal, jika tidak ditangani, menurut healthline.
Penularan HIV melalui cairan tubuh tertentu yang mampu mengandung konsentrasi HIV yang tinggi. Cairan ini termasuk darah, air mani, cairan vagina dan dubur, dan ASI.
Berdasarkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) cairan ini harus bersentuhan dengan selaput lendir atau jaringan yang rusak.
Baca Juga
-
400 Orang Lebih di Pakistan Terinfeksi HIV Akibat Malapraktik Oknum Dokter
-
Banyak Anak-anak di Pakistan Selatan Terinfeksi HIV, Kenali Gejalanya
-
2 Orang Dilaporkan Kena HIV Setelah Menjalani Vampire Facial
-
Studi Baru, HIV Bisa Dipakai Obati Penyakit Bubble Boy
-
Salmafina Sunan Ingin Donor Sperma, Ternyata Kecilkan Peluang Terkena HIV!
Tentu saja, salah satu penularan HIV adalah selama hubungan seksual, baik melalui seks vagina maupun seks anal. Meskipun cairan bisa juga masuk ke aliran darah melalui suntikan jarum.
Nyatanya, hubungan seks anal justru dinilai mempunyai risiko lebih tinggi untuk penularan HIV daripada hubungan seks vaginal.
"Untuk pasangan HIV-negatif, seks anal reseptif (bottomning) adalah perilaku seksual berisiko tinggi, tetapi Anda juga bisa mendapatkan HIV dari seks anal insertif (topping)," tulis CDC.
CDC juga menuliskan, masing-masing pasangan dapat tertular HIV melalui hubungan seks vaginal, walaupun risikonya lebih rendah untuk tertular HIV daripada seks anal reseptif.
Tidak hanya itu, ada kemungkinan terjadi pendarahan selama seks anal karena jaringan rapuh yang melapisi anus atau saluran anus.
Hal ini memungkinkan virus memasuki tubuh dengan lebih mudah. Bahkan jika perdarahan tidak terlihat karena kerusakan pada mukosa dubur mungkin mikroskopis (sangat kecil).
Sedangkan untuk kasus jarang, HIV juga dapat ditularkan melalui seks oral.
"Tetapi penularan HIV, meskipun sangat jarang, secara teori mungkin saja jika seorang pria HIV-positif berejakulasi di mulut pasangannya selama seks oral," jelas CDC.
Terkini
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
Berita Terkait
-
Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
-
Mengenal 4 Jalur Penularan HIV, Penyakit yang Menginfeksi 400 Lebih Mahasiswa Bandung
-
Menginfeksi 400 Lebih Mahasiswa Bandung, Ini Mitos yang Masih Dipercaya Tentang HIV
-
BPOM AS Menyetujui Penggunaan Kondom Khusus Seks Anak untuk Pertama Kalinya
-
Peneliti Mengembangkan Vaksin HIV Berbasis mRNA, Bagaimana Hasilnya?
-
Wanita Ini Sembuh Sendiri dari HIV, Begini Kata Dokter
-
Tidak Cuma Hubungan Intim, IMS juga Bisa Menular Lewat Ciuman!
-
Simak, Ini Sebab Perempuan Lebih Jarang Orgasme daripada Pria
-
Menurut Pakar, Ada Jam Ideal Berhubungan Intim Tergantung Usia
-
Pria Harus Tahu, Ini Penyebab Wanita Pendarahan Usai Bercinta!