Sabtu, 20 April 2024
Vika Widiastuti | Rosiana Chozanah : Sabtu, 25 Mei 2019 | 15:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Warga Pakistan Selatan sedang mengalami ketakutan dan kekhawatiran akibat ratusan warganya terinfeksi HIV.  Wabah ini lebih tepatnya terjadi  di desa Wasayo, di pinggiran Larkana, provinsi Sindh.

Melansir NDTV, sebanyak lebih dari 400 orang yang sebagian besar adalah anak-anak, dinyatakan positif mengidap HIV. Diduga mereka terinfeksi jarum suntik seorang dokter yang terkontaminasi HIV.

Diketahui di daerah tersebut memang banyak malapraktik merajalela dan mereka tidak menggunakan peralatan yang higienis.

Kasus ini pun membuat banyak orang tua marah dan takut. Menurut pihak berwenang hal ini dikaitkan dengan kelalaian yang parah atau niat jahat oleh dokter anak setempat.

Selama ini, HIV memang menjadi salah satu penyakit menakutkan, terlebih jika terjadi pada anak-anak. Seringkali HIV akan berakhir fatal.

Anak-anak di Pakistan terinfeksi HIV (Instagram/BUzzFeed World)

Sayangnya kebanyakan orang tua dan anak sendiri tidak sadar dengan gejalanya.

Berdasarkan Web MD, tidak semua HIV pada anak akan memiliki gejala dan penyakit ini juga tidak memperlihatkan gejala yang sama persis.

Gejala dapat bervariasi berdasarkan usia. Namun, ada beberapa tanda umum yang biasanya muncul. Seperti:

- Gagal tumbuh, yang berarti tidak bertambah berat atau hal lainnya yang biasanya terjadi pada anak seusianya.

- Tidak memiliki keterampilan atau melakukan hal-hal pada anak seusia itu (tidak mencapai tonggak perkembangan).

- Masalah otak atau sistem saraf seperti kejang, kesulitan berjalan, atau melakukan yang buruk di sekolah.

- Menjadi sering sakit dengan penyakit anak-anak seperti infeksi telinga, pilek, sakit perut, atau diare.

Seperti halnya orang dewasa, ketika infeksi HIV berkembang, anak-anak mulai mengembangkan infeksi yang jarang memengaruhi orang sehat, tetapi dapat mematikan bagi seseorang yang sistem kekebalannya tidak bekerja dengan baik.

BACA SELANJUTNYA

Prioritaskan Empati, dr. Helena Bagikan Pengalaman Tangani Kasus Sensitif Saat Konsultasi Lewat Chat