Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Bagi pasangan yang sudah menikah, memiliki momongan tentu menjadi impian selanjutnya. Sayangnya, beberapa pasangan terkendala dengan program kehamilan yang tak kunjung berhasil.
Salah satu upaya yang bisa diambil adalah dengan mengikuti program bayi tabung. Namun, dalam dunia medis ada juga yang disebut inseminasi buatan.
Nah, bagi yang masih bingung membedakan antara bayi tabung dan inseminasi buatan. Kali ini Himedik akan mengulas perbedaan keduanya, seperti dilansir dari Hellosehat.
Perbedaan bayi tabung dan inseminasi buatan adalah dari prosesnya
Baca Juga
Inseminasi buatan atau juga disebut intrauterine insemination merupakan prosedur pencucian sperma dari air mani pria untuk mendapatkan konsentrasi terbaik yang akan ditempatkan ke dalam kateter.
Kateter ini lalu dimasukkan melalui leher rahim agar langsung menuju rahim. Setelah itu, sperma akan dengan sendirinya menemukan cara untuk mencapai tuba falopi dan menemukan telur untuk dibuahi.
Perlu diingat, prosedur ini hanya bisa dilakukan pada perempuan dengan tuba falopi terbuka. Biasanya akan dikombinasikan dengan beberapa bentuk rangsangan rahim, seperti injectable gonadotropins.
Sementara bayi tabung atau disebut in vitro fertilization (IVF) adalah proses merangsang ovarium untuk memproduksi banyak telur yang kemudian diekstraksi dari rahim melalui penyedotan. Prosedur ini dilakukan dengan bius total.
Sel telur dan sperma lalu diletakknya di suatu cawan agar terjadi pembuahan, dan diikkubasi selama 3-5 hari.
Inilah perbedaan yang paling mencolok antara keduanya. Singkatnya, pembuahan pada inseminasi buatan terjadi dalam tubuh ibu. Sedangkan pembuahan pada bayi tabung dilakukan di luar tubuh ibu, biasanya dilakukan di laboratorium.
Mana yang paling pas digunakan di antara keduanya?
Metode inseminasi buatan memang bisa menjadi solusi untuk kasus kemandulan serta kasus jumlah sperma yang rendah. Namun, tingkat keberhasilan teknik ini tidak setinggi yang lain.
Perlu dicatat, prosedur ini memiliki keuntungan yaitu harganya yang tidak terlalu mahal dan rendah efek samping. Di samping itu, inseminasi buatan juga merupakan prosedur yang singkat dan ralatif tidak menyakitkan.
Sebelum melakukan prosedur inseminasi buatan, dokter akan melakukan pemeriksaan organ reproduksi dan kesuburan dari masing-masing pasangan. Hal ini untuk mengetahui apa yang menjadi halangan terjadinya kehamilan secara alami.
Sementara itu, prosedur bayi tabung umumnya dilakukan setelah mengonsumsi obat-obatan, tindakan bedah, atau inseminasi buatan tidak mampu mengatasi masalah ketidaksuburan.
Bayi tabung biasanya dilakukan oleh wanita dengan tuba falopi yang tersumbat, usia reproduksi yang lanjut, pria dengan jumlah sperma yang rendah, atau kemandulan yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya.
Kromosom embrio juga bisa dievaluasi melalui prosedur terpisah yang disebut pre-implantation genetic diagnosis (PGD) untuk menilai apakah sebuah embrio memiliki ketidaknormalan genetik seperti down’s syndrome.
Meski program bayi tabung biayanya lebih mahal daripada inseminasi buatan, teknologi yang digunakan kini makin canggih sehingga memperbesar kemungkinan keberhasilannya.
Akan tetapi, proses bayi tabung memiliki risiko yang harus dipertimbangkan oleh pasangan suami istri. Salah satunya yaitu saat prosedur pengambilan sel telur, mungkin terjadi infeksi, perdarahan, atau gangguan pada usus atau organ lain.
Ada pula risiko dari obat-obatan yang digunakan untuk merangsang ovarium, yaitu sindrom hiperstimulasi ovarium. Efek yang dirasakan beragam, mulai dari kembung, kram atau nyeri ringan, penambahan berat badan, hingga rasa sakit yang tak tertahankan pada perut.
Tag
Terkini
- 5 Fakta Menarik Olahraga Pole Dance yang Dilakukan Azizah Salsha
- Kate Middleton Umumkan Dirinya Menderita Kanker, Tepis Semua Konspirasi Liar yang Beredar
- Ovarium Kiri Kiky Saputri Diangkat karena Kista, Masih Adakah Peluang Hamil di Kondisi Ini?
- Takut ASI Berkurang Drastis saat Puasa? Begini Kata Dokter
- Wulan Guritno Berhenti Konsumsi Gula, Manfaatnya Tak Cuma Bikin Kulit Lebih Kenyal Lho
- Seperti Dialami BCL, Ini 5 Penyebab Perut Buncit pada Wanita
- Mengenal Sindrom Stevens-Johnson yang Dialami Kartika Putri, Wajahnya Dipenuhi Luka Melepuh
- Agar Ibu dan Bayi Tetap Sehat, Ketahui 5 Cara Mengatasi Baby Blues
- 3 Manfaat Pilates, Olahraga yang Rutin Dilakukan Bunga Citra Lestari
- Celine Dion Alami Stiff Person Syndrome, Apa Itu?
Berita Terkait
-
Tingkatkan Kualitas Sperma, Cobalah Sering Berhubungan Seks!
-
Studi Temukan Menelan Sperma Bisa Bantu Meningkatkan IQ, Benarkah?
-
Bukan 25 Tahun, Inilah Usia Paling Tepat Laki-laki Menjadi Ayah
-
Pria Harus Tahu, Ini Waktu yang Tepat untuk Program Punya Anak!
-
4 Perbedaan Hepatitis Akut dan Hepatitis Biasa, Ketahui Apa Saja
-
Orgasme Kering Adalah Hal Umum Bagi Pria, Apa Artinya?
-
Sering Salah Kaprah, Orgasme dan Ejakulasi Adalah Dua Hal yang Berbeda
-
Ketahui Perbedaan Gejala Omicron dan DBD, Beberapa Tanda Ini Perlu Diwaspadai
-
Waduh, Virus Corona Covid-19 Bisa Turunkan Jumlah Sperma Selama 3 Bulan
-
Nikita Willy Pernah Jalani Inseminasi Buatan, Begini Prosedurnya!