Rabu, 08 Mei 2024
Rauhanda Riyantama | Yuliana Sere : Rabu, 31 Oktober 2018 | 12:23 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Masa kehamilan menjadi masa penting bagi tumbuh kembang bayi. Saat itu, bayi akan menerima segala asupan yang masuk ke tubuh sang ibu tanpa terkecuali.

Asupan ini tidak hanya berarti makanan atau pun minuman, tetapi juga obat-obatan. Aspirin diketahui menjadi obat yang paling sering dikonsumsi saat masa kehamilan.

Aspirin dikenal sebagai salicylate dan obat antiradang nonsteroid (NSAID). Obat ini selain bisa mengurangi demam, meredakan nyeri ringan sampai kondisi nyeri otot, sakit gigi, pilek dan sakit kepala, aspirin juga mudah ditemukan.

Namun ini bukan berarti kamu lantas membeli obat ini di apotek tanpa resep dokter. Aspirin yang dikonsumsi tanpa resep dokter dapat membahayakan tubuh ibu bahkan sang bayi.

Dari Dailymail, diketahui bayi lebih cenderung terkena lumpuh otak jika sang ibu sering minum aspirin selama kehamilan.

Jangan keliru minum obat. (Foodstutorial.org)

Kamu yang mengonsumsi obat ini saat hamil memiliki kemungkinan 50 persen kondisi tersebut terjadi pada buah hati.

Untuk membuktikan hal ini, sebanyak 180 ribu wanita dilibatkan dalam penelitian di Inggris. Dari penelitian ini ditemukan bahwa tidak ada hubungan antara ibuprofen (salah satu jenis obat NSAID) dengan kondisi tersebut.

Bayi yang baru lahir hampir dua setengah kali lebih mungkin memiliki kondisi yang tidak dapat disembuhkan ini. Kerusakan ini bisa disebabkan oleh pendarahan di otak bayi atau berkurangnya suplai darah dan oksigen.

Bagi kamu yang sedang hamil dan sedang dalam keadaan sakit, sebaiknya konsultasikan dahulu dengan dokter atau apoteker sebelum minum obat-obatan yang mungkin bisa mengancam nyawa.

BACA SELANJUTNYA

Daftar Kandungan Skincare yang Perlu Dihindari Ibu Hamil