Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Tragedi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 tujuan Jakarta - Pangkalpinang di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/10/2018) pagi, kini menyisakan duka bagi keluarga korban. Hingga saat ini Basarnas sudah mengumpulkan 48 kantong jenazah korban kecelakaan.
Hasil penelusuran Himedik, Basarnas bahkan telah mengeluarkan penyataan mengejutkan terkait nasib para penumpang pesawat Lion Air JT 610. ''Prediksi saya sudah tidak ada yang selamat,'' ungkap Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI Mar Bambang Suryo Aji, seperti dilansir Suara.com.
Tak hanya itu, Suryo Aji juga memprediksi masih banyak korban yang berada di dalam tubuh pesawat. Pasalnya, hingga saat ini para petugas hanya menemukan potongan tubuh korban, bukan jenazah utuh.
Dilihat dari kacamata medis, sebenarnya apa yang terjadi pada tubuh manusia jika terendam di dalam air laut dalam kurun beberapa waktu?
Baca Juga
Seperti dikutip dari Science Focus, proses pembusukan di dalam air laut berbeda dengan pembusukan di darat. Temperatur air mempengaruhi proses pembusukan tubuh manusia di dalam air laut.
Dalam kondisi air yang dingin, bakteri yang menyebabkan tubuh manusia membengkak mungkin akan bekerja lebih lambat. Selain itu, air dingin juga menyebabkan munculnya formasi adipocere, yaitu zat lilin yang terbentuk dari lemak tubuh sehingga melindungi tubuh dari pembusukan.
Bahkan, saat tubuh manusia berada di dalam laut dengan temperatur air kurang dari 21 derajat celcius, maka dalam tiga minggu bagian tubuh yang lunak akan berubah menjadi asam lemak yang menghentikan pertumbuhan bakteri.
Pernah dilaporkan ada temuan tubuh manusia yang masih dalam keadaan utuh di dalam air dengan temperatur di bawah tujuh derajat celcius setelah terendam beberapa minggu. Sementara dalam perairan tropis yang hangat, tubuh manusia biasanya akan mengambang di permukaan setelah tiga atau empat hari.
Namun, faktor yang menyebabkan tubuh manusia hancur di dalam air laut bukan hanya bakteri. Menurut sebuah riset yang dipublikasikan jurnal PLOS ONE, tubuh akan dimangsa oleh hewan-hewan laut hingga menyisakan tulang. Baik hewan yang berukuran besar seperti hiu, maupun hewan berukuran kecil seperti kepiting, lobster, dan udang.
Di dasar laut, tulang belulang itu perlahan-lahan akan terkubur oleh lumpur laut atau mungkin malah hancur dalam waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun, tergantung tingkat keasaman air.
Tag
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
WNI ABK China Disebut Minum Air Laut, Apa Efeknya pada Kesehatan?
-
Cara Virus Corona Covid-19 Menyerang Tubuh Manusia, Begini Penjelasannya
-
Buat Peneliti Terkejut, Organ Wanita Ini Berada di Tempat yang Salah
-
Perusahaan Bangkrut, Ratusan Bagian Tubuh Manusia Ditimbun Begitu Saja
-
Lion Air Jatuh, Yuk Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi Aerophobia
-
Manusia Mengidap Hepatitis E Versi Tikus, Kok Bisa?