Senin, 06 Mei 2024
Rendy Adrikni Sadikin : Selasa, 11 September 2018 | 11:11 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Rajith Kumar, profesor di Kerala, India, menyebutkan akar penyebab transgender dan anak-anak autis adalah pakaian denim yang ketat dan terinspirasi oleh pria. Pernyataan dosen botani di Dree Sankara College di Kalady dalam sebuah wawancara televisi tersebut pun menjadi kontroversi.

Dilansir dari World of Buzz, profesor ini menekankan bahwa anak-anak yang baik adalah ketika mereka menggunakan pakai sesuai kodratnya. Jika anak laki-laki, berpakaian dan hidup selayaknya laki-laki.

Sebaliknya, anak perempuan harus hidup dan berpakaian seperti perempuan. Lebih lanjut dia menjelaskan ketika seorang wanita yang memakai jeans melahirkan anak perempuan, anak gadis itu akan menjadi transgender.

Mix n match celana jeans dilipat. (Pinterest)

Rajith Kumar juga memberitakan bahwa anak-anak autis disebabkan oleh pria dan wanita yang memberontak dan tidak taat pada norma-norma, terutama para wanita yang mengenakan jeans.

Namun, sepertinya Rajith Kumar tidak akan membuat pernyataan kontroversial lagi setelah ini. Menteri kesehatan dan kesejahteraan sosial di India, KK Shylaja, telah melarang dia terlibat dalam program pemerintah.

Sang menteri menjelaskan bahwa Rajith Kumar konsisten memunculkan ide-ide yang selalu mengesampingkan kesetaraan gender. KK Shylaja dan jajarannya kini bahkan sedang mengambil tindakan hukum terhadap Rajith Kumar atas pernyataan yang merendahkan itu.

Celana jeans. (Pinterest)

Meski begitu, Rajith Kumar sangat tegas tentang pendapatnya. Dia membenarkan pernyataannya dengan mengatakan bahwa itu berdasarkan ilmu pengetahuan dan pengalaman bertahun-tahun.

Kalau menurutmu bagaimana, Girls? Apa kamu juga geregetan dengan pernyataan kontroversial profesor India ini?

Artikel ini sudah dipublikasikan di DEWIKU dengan judul: Wanita yang Memakai Jeans akan Melahirkan Keturunan Transgender?

BACA SELANJUTNYA

Infeksi Jamur Hitam pada Pasien Covid-19, Seperti Apa Itu?