Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Studi menunjukkan bahwa paparan polusi udara, bahkan hanya untuk beberapa minggu dapat mengganggu kemampuan pria lansia untuk berpikir dan berbicara dengan jelas. Penelitian ini terbit pada jurnal Nature Aging.
Melansir dari Independent, para peneliti mempelajari hampir 1.000 pria kulit putih dari Greater Boston dengan usia rata-rata 69 tahun.
Para ilmuwan yang dipimpin Universitas Columbia menemukan bahwa kemampuan kognitif pria tersebut turun setelah lonjakan polusi udara dalam 28 hari sebelum pengujian.
Mereka yang terkena tingkat PM2.5, polusi partikel yang biasanya disebabkan oleh asap lalu lintas, pembakaran bahan bakar, dan kebakaran hutan yang lebih tinggicenderung tampil lebih buruk dalam tugas-tugas seperti kefasihan verbal, memori kata, dan mengingat angka.
Baca Juga
-
Tisu Basah Bisa Sebabkan Iritasi pada Bayi, Perhatikan 3 Hal Ini saat Beli!
-
Berapa Kali Frekuensi Penyintas Covid-19 Bisa Donor Plasma? Ini Kata Ahli!
-
Gejala Lain Virus Corona Covid-19, Coba Perhatikan Perubahan pada Kuku!
-
Survei CISDI: Puskesmas Masih Kekurangan SDM untuk Vaksinasi Covid-19
-
Tunda Perkembagan Alzheimer, Yuk Lakukan 5 Kebiasaan Berikut Sejak Dini
-
Usai Pulih dari Virus Corona Covid-19, Pasien Harus Jalani Tes Jantung!
Kondisi ini bahkan terlihat ketika tingkat polusi tetap di bawah ambang batas keamanan yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yaitu 10 mikrogram per meter kubik.
Namun penelitian baru ini juga menemukan bahwa pria yang mengonsumsi aspirin atau obat antiinflamasi nonsteroid lainnya, yang dikenal sebagai NSAID, tampaknya tidak mengalami penurunan kognitif yang sama akibat paparan polusi udara.
Para peneliti menyarankan NSAID, terutama aspirin dapat memoderasi peradangan saraf atau perubahan aliran darah ke otak yang dipicu oleh menghirup polusi.
“Terlepas dari peraturan tentang emisi, lonjakan polusi udara jangka pendek tetap sering terjadi dan berpotensi mengganggu kesehatan, termasuk pada tingkat di bawah yang biasanya dianggap berbahaya,” kata penulis senior Dr Andrea Baccarelli, ketua Departemen Ilmu Kesehatan Lingkungan Columbia.
"Konsumsi aspirin atau obat anti-inflamasi lainnya tampaknya mengurangi efek ini, meskipun perubahan kebijakan untuk lebih membatasi polusi udara masih diperlukan," imbuhnya.
Terkini
- Parto Patrio sampai Operasi, Ketahui 5 Gejala Awal Batu Ginjal sebelum Semakin Parah
- Prabowo Subianto Ngaku Suka Makan Burger King, Ketahui Bahaya Konsumsi Junk Food pada Lansia
- Dialami oleh Atta Halilintar, Ini 4 Gejala Hernia yang Harus Diketahui Pria
- Mengenal Sindrom Tourette yang Dialami Tora Sudiro, Ini Gejalanya
- Tips Mencegah Batu Saluran Kemih dan Pembesaran Prostat, Pria Perlu Tahu
- Inilah Alasan Pria Mudah Mengantuk Setelah Berhubungan Seks, Terlalu Enak?
- Trombosit Atta Halilintar Turun Sampai 49, HIndari Makanan dan Minuman Ini!
- Trombosit Atta Halilintar Turun Karena Demam Berdarah, Cobalah Konsumsi 5 Makanan Ini!
- Pria Ini Bisa Alami Ereksi 100 Kali Sehari, Bahkan Saat Tidur dan Bangun Tidur!
- Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
Berita Terkait
-
Polusi Udara Jakarta Mengkhawatirkan, Ikuti 10 Tips Ini untuk Menghindari Penyakit ISPA
-
Waspada, Polusi Udara Dapat Menyebabkan Masalah Neurologis lho!
-
Hindari Paparan Polusi Udara Parah, Apa Jenis Masker yang Paling Efektif?
-
Parah, Polusi Udara Bikin 7 Juta Orang Meninggal Lebih Dini per Tahun!
-
Tinggal di Perkotaan Tingkatkan Risiko Serangan Jantung, Kok Bisa?
-
Awas, Bahaya Penurunan Kecerdasan karena Paparan Polusi Udara
-
Waspada, Paparan Polusi Udara Tingkatkan Tekanan Darah Anak
-
Polusi Udara Sebabkan Ukuran Penis Lebih Kecil, Kok Bisa?
-
Dampak Lain Pembakaran Sampah Plastik: Bisa Mencemari Udara!
-
Bikin Segar, Tanaman Hias Ini Juga Bisa Cegah Polusi Udara di Dalam Ruangan