Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Alat ukur kadar oksigen atau oximeter belakangan banyak diburu di Indonesia. Pasalnya pulse oximeter yang praktis bisa membantu memantau kadar oksigen pasien Covid-19 yang sedang banyak-banyakya di Indonesia.
Oximeter yang banyak diborong menimbulkan kelangkaan dan harga yang naik gila-gilaan. Akhinya, banyak orang yang beralih pada aplikasi oximeter yang tersedia di App Store.
Padahal menurut News 18, aplikasi semacam itu sebaiknya jangan didownload. Sebab selain tak ada gunanya untuk cek kadar oksigen, aplikasi tersebut malah diduga mengambil data dari pemindaian sidik jadi Anda.
Dalam hal ini, Kementerian Dalam Negeri Pemerintah India memposting tentang ancaman dunia aplikasi oximeter melalui akun Twitter. Mereka mendesak pengguna untuk tidak jatuh pada aplikasi yang menjanjikan bisa memantau kadar oksigen di ponsel.
Baca Juga
-
Studi: Manusia Banyak Habiskan Waktu dengan Mengkhayal dan Bengong
-
Simak, Ini Perbedaan Vaksin Sinovac, Sinopharm, Moderna dan AstraZeneca
-
Selain Bikin Bangkrut, Menurunnya Kekayaan Juga Bisa Picu Masalah Jantung
-
Hidung Mampet Jadi Gejala Covid-19, Gimana Cara Mengatasinya?
-
Prof Zubairi: Minggu Pertama Covid-19 Jadi Fase Paling Menular
-
Perhatikan, Berikut 8 Pemicu Hipetensi yang Masih Bisa Dicegah
Aplikasi penipuan seperti yang disebutkan di sini mungkin sering menjadi kendaraan untuk malware, spyware, dan bentuk lain dari kode dan alat berbahaya yang dapat menginfeksi perangkat Anda.
Pengguna harus tetap waspada terhadap fakta bahwa agar oksimeter berfungsi, perangkat apapun memerlukan sensor oksigen darah SpO2 fisik yang ada di dalamnya.
Secara bersamaan, bahkan membaca detak jantung memerlukan sensor detak jantung fisik, dan smartphone yang tersedia di pasaran saat ini tidak memiliki keduanya.
Oleh karena itu, aplikasi yang menjanjikan untuk membaca kadar oksigen dan detak jantung dengan menggunakan sensor sidik jari ponsel ternyata tidak menawarkan layanan yang akurat dan cenderung bersifat berbahaya.
Menurut Kementerian India, aplikasi berbahaya seperti aplikasi oksimeter palsu ini mungkin hanya menjadi kendaraan untuk taktik spionase dunia maya.
Mereka yang tertarik untuk memantau kadar oksigen darah mereka disarankan untuk membeli oksimeter yang sebenarnya dari toko medis atau online mana pun, bukan lewat aplikasi.
Terkini
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
Berita Terkait
-
Segera Cari Bantuan, Ini 4 Ciri Pasien Covid-19 Harus ke Rumah Sakit
-
Menggunakan Pulse Oximeter, Kapan Saturasi Oksigen Disebut Normal?
-
Teknik Proning, Pertolongan Pertama Pasien Covid-19 yang Kekurangan Oksigen
-
Teknik Proning Bisa Bantu Tingkatkan Kadar Oksigen Pasien Covid-19
-
Strain Baru Virus Corona, Cek Gejalanya Lewat Kuku dan Daun Telinga!
-
Pulse Oximeter Bisa Menunjukkan Hasil Palsu pada Orang Berkulit Gelap
-
Ahli Miami Bantah Pakai Masker Tak akan Cegah Pasokan Oksigen
-
Pulse Oximeter Ramai Dicari untuk Hindari Happy Hypoxia, Perlukah Punya?
-
Demi Bukti Tidak Kekurangan Oksigen, Dokter Ini Berlari 35 Km Pakai Masker
-
Marak Klaim Palsu, Dokter Jelaskan Pentingnya Memakai Masker di Tempat Umum