Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Sebuah uji coba menunjukkan bahwa perawatan plasma darah tak begitu memberikan efek positif pada pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.
Melansir dari Independent, temuan ini didasarkan pada uji klinis yang melibatkan 11.500 pasien NHS Inggris. Hasil ini membuat otoritas kesehatan Inggrs tak lagi menyarankan plasma darah sebagai perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit.
Sebelumnya plasma yang diambil dari mantan pasien Covid-19 diperkirakan akan memiliki antibodi terhadap virus Covid-19. Hal ini yang kemudian akan membantu Anda melawan infeksi pada pasien lain.
"Sejumlah besar pasien di seluruh dunia telah menerima plasma penyembuhan dengan harapan dapat meningkatkan hasil klinis mereka," kata Profesor Martin Landray, Universitas Oxford dan kepala peneliti bersama untuk penelitian tersebut.
Baca Juga
-
Pernah Alami 4 Jenis Mimpi Berikut? Bisa Jadi sedang Alami Masalah Mental
-
Merasa Lelah dan Tak Berenergi saat Bekerja? Coba Lakukan Rehat Mikro
-
Akibat Kasus Pembekuan Darah, Swedia Stop Penggunaan Vaksin AstraZeneca!
-
Tak Hanya AstraZeneca, Vaksin Pfizer Lebih Banyak Picu Pembekuan Darah
-
Studi: Antibodi Vaksin Covid-19 Tak Mampu Lawan Varian Baru Virus Corona
-
Jaga Jarak 3 Kaki dan Pakai Masker Cukup untuk Cegah Virus Corona Covid-19
"Untuk pasien yang dirawat di rumah sakit, sekarang jelas bahwa harapan itu tidak diwujudkan menjadi kenyataan. Inilah alasan kami melakukan uji coba secara acak untuk mengetahui hasilnya," imbuhnya.
Dalam temuan terbarunya, antara 28 Mei hingga 15 Januari, 11.500 pasien secara acak dialokasikan ke dua kelompok. Satu kelompok menerima plasma penyembuhan dan yang lainnya mendapatkan perawatan standar.
Ditemukan tidak ada perbedaan signifikan dalam mortalitas 28 hari antara kedua kelompok dengan 24 persen pasien meninggal dalam 28 hari.
Penggunaan plasma juga tidak berdampak pada proporsi pasien yang dipulangkan dari rumah sakit dalam 28 hari juga tidak berdampak pada pencegahan pasien yang membutuhkan ventilator.
Dengan temuan ini, NHS mengimbau agar para dokter mengetahui temuan ini dan tak lagi memberikan perawatan berbasis plasma. Peringatan ke rumah sakit dikirimkan oleh NHS sejak Rabu (17/3/2021).
Uji coba ini berasal dari uji coba RECOVERY. Sebuah uji klinis terbesar di dunia untuk pengobatan Covid-19 di Inggris. RECOVERY kini telah berkembang secara internasional di mana Indonesia dan Nepal sebagai salah satu negara pertama yang bergabung.
Terkini
- Untuk Redakan Stres, Yuk Ikuti 5 Rekomendasi Dokter Berikut Ini
- Terpapar Asap Rokok saat Hamil Tingkatkan Risiko Stunting pada Anak
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
Berita Terkait
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
-
Curhatan Pasien Cacar Monyet tentang Gejala yang Dialami: Sangat Menyakitkan
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Ilmuwan Bikin Perman Karet yang Bisa Memerangkap Virus Corona di Mulut
-
Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?
-
Baik Divaksin atau Tidak, Covid-19 Bisa Menginfeksi Ulang Secara Cepat
-
Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!
-
Kontrol Dampak Gejala Long Covid-19, Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini!