Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Setahun berlalu, beberapa vaksin Covid-19 telah dikembangkan. Bahkan vaksin telah mulai diberikan izin darurat oleh otoritas kesehatan. Badan Obat dan Makanan Amerika (FDA) telah memberikan izin darurat pada vaksin Moderna, Pfizer, dan Johnson & Johnson.
Sementara di Indonesia, izin penggunaan darurat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) baru diberikan pada vaksin CoronaVac dari Sinovac. Lalu manakah yang terbaik di antara vaksin tersebut?
Melansir dari Medicinenet, dua dosis vaksin Pfizer dan Moderna sekitar 95 persen efektif melawan kasus bergejala Covid-19. Sementara satu suntikan vaksin J&J memiliki efektivitas total sekitar 66 persen terhadap kasus Covid-19 sedang hingga parah.
"Namun, ketiga vaksin tersebut menawarkan perlindungan kuat terhadap efek Covid-19 yang paling serius dan mengancam jiwa, gejala yang menyebabkan orang meninggal atau memerlukan ventilasi mekanis dan perawatan di unit perawatan intensif," kata Dr.Greg Poland, pendiri dari Kelompok Penelitian Vaksin di Klinik Mayo, di Rochester, Minn.
Baca Juga
-
Jangan Dikonsumsi Berlebihan, 5 Makanan Sehat Ini Bisa Picu Efek Buruk
-
Orang Bisa Terinfeksi 2 Varian Baru Virus Corona Sekaligus, Apa Efeknya?
-
Golongan Darah O Tak Berisiko Komplikasi Organ akibat Virus Corona, Kenapa?
-
Vaksin Oxford Tak Efektif Lawan Varian Baru Virus Corona Brasil
-
Waspada, Gejala PCOS Juga Bisa Muncul dengan Masalah Kulit dan Rambut
-
Cobalah Minum Teh Kulit Jeruk Setiap Pagi, Rasakan Efeknya pada Tubuh!
"Jika kita memperhitungkan kematian dan rawat inap, ketiga vaksin pada dasarnya sama dan mendekati 100 persen," kata Poland.
Lebih lanjut, vaksin Johnson & Johnson terbukti efektif melawan varian Covid-19 Afrika Selatan. Sementara vaksin Moderna dan Pfizer hanya diuji terhadap strain asli Covid-19 dan varian baru memberikan tantangan terbatas pada perlindungan yang diberikan vaksin tersebut.
Selain ketiga vaksin tersebut, pada uji coba vaksin CoronaVac dari Sinovac di Brasil menunjukkan 100 persen efektif dalam mencegah kasus Covid-19 parah. Vaksin juga terbukti 77,96 persen efektif mencegah kasus ringan.
Sementara kemanjuran atau efikasi vaksin secara keseluruhan mencapai 50,4 persen. Artinya, meski 50 persen relawan uji coba bisa mengalami Covid-19 usai vaksinasi, namun tak ada satupun yang mengalami kondisi sangat parah, bahkan hanya 22,04 yang perlu rawat inap.
Melansir dari Global Times, para ahli menyatakan bahwa hasil tersebut cukup memuaskan karena hampir semua partisipan di Brasil adalah petugas medis yang berisiko tinggi. Keampuhan 77,96 untuk perlindungan kasus ringan berarti vaksin tersebut dapat mengurangi 77,96 persen pasien Covid-19 yang membutuhkan rawat inap.
Sementara hasil uji di Bandung, Indonesia efikasi vaksin sebesar 65,3 persen. Hasil tersebut sudah sesuai persyaratan WHO di mana efikasi vaksin harus mencapai 50 persen.
"Jika Anda menunda vaksinasi maka Anda akan meningkatkan risiko terkena infeksi dan risiko infeksi parah. Jika dokter Anda menawarkan vaksinasi, lanjutkan dan selesaikan," kata Dr. Abhijit Duggal, spesialis perawatan kritis di Klinik Cleveland, di Ohio.
Terkini
- Terpapar Asap Rokok saat Hamil Tingkatkan Risiko Stunting pada Anak
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
Berita Terkait
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
-
Curhatan Pasien Cacar Monyet tentang Gejala yang Dialami: Sangat Menyakitkan
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Ilmuwan Bikin Perman Karet yang Bisa Memerangkap Virus Corona di Mulut
-
Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?
-
WHO Memperkenalkan Vaksin Malaria Pertama di Dunia, akan Mulai Diuji di 3 Negara Ini
-
Baik Divaksin atau Tidak, Covid-19 Bisa Menginfeksi Ulang Secara Cepat
-
Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!