Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Selain menstruasi yang tidak teratur, sindrom ovarium polikistik atau PCOS dapat memunculkan masalah perubahan kulit dan rambut.
Melansir dari Healthshots, PCOS adalah kelainan kompleks atau lebih tepatnya gangguan spektral tanpa kriteria diagnosis klinik atau laboratorium yang seragam. PCOS adalah salah satu gangguan hormonal paling umum yang menyerang perempuan di seluruh dunia.
PCOS mengakibatkan kelebihan produksi hormon pria, terutama dari ovarium. Kondisi ini juga terkait dengan resistensi insulin.
Landasan patologi PCOS adalah resistensi insulin yang berarti tubuh tidak merespons insulin secara normal sehingga meningkatkan sekresi insulin dari pankreas. Hal ini memicu peradangan dan penambahan berat badan.
Baca Juga
-
Lebih Baik untuk Kesehatan, Ketahui Keunggulan Susu Sapi A2 Dibanding A1
-
Pasien Rheumatoid Harus Suntik Vaksin Covid-19 Lebih Awal, Ini Kata Ahli!
-
Studi: Kematian Covid-19 Mayoritas dari Negara dengan Angka Obesitas Tinggi
-
Studi: Konsumsi Makanan Tinggi Lemak Bisa Memicu Masalah Kesehatan Jantung
-
Dokter: Sunat Laser Tingkatkan Risiko Cedera hingga Kepala Penis Terpotong
-
Temuan Baru, Vaksin Covid-19 juga Bisa Lawan Kanker dan Alzheimer
Insulin tinggi menyebabkan anovulasi dan juga mendorong sekresi testosteron dari ovarium (hiperandrogenisme). Selain itu, PCOS juga bisa menimbulkan masalah kulit dan rambut, antara lain:
1. Acanthosis nigricans
Acanthosis nigricans adalah kelainan kulit yang ditandai dengan penggelapan dan penebalan kulit, terutama terjadi pada lipatan kulit di ketiak (ketiak), selangkangan, dan bagian belakang leher.
2. Hirsutisme
Hirsutisme atau rambut wajah yang tidak diinginkan adalah akibat dari hiperandrogenisme atau kelebihan sekresi hormon pria. Kondisi ini sebagian besar memengaruhi dagu, sidelock, dada, paha, dan bahkan area puting susu.
3. Jerawat
Perempuan dengan jerawat persisten sejak remaja atau dengan jerawat yang muncul untuk pertama kalinya setelah usia 25 tahun harus melakukan pemeriksaan untuk PCOS. Jerawat pada PCOS umumnya resisten terhadap perawatan jerawat standar dan menyerang sepertiga bagian bawah wajah.
Terkini
- 5 Fakta Menarik Olahraga Pole Dance yang Dilakukan Azizah Salsha
- Kate Middleton Umumkan Dirinya Menderita Kanker, Tepis Semua Konspirasi Liar yang Beredar
- Ovarium Kiri Kiky Saputri Diangkat karena Kista, Masih Adakah Peluang Hamil di Kondisi Ini?
- Takut ASI Berkurang Drastis saat Puasa? Begini Kata Dokter
- Wulan Guritno Berhenti Konsumsi Gula, Manfaatnya Tak Cuma Bikin Kulit Lebih Kenyal Lho
- Seperti Dialami BCL, Ini 5 Penyebab Perut Buncit pada Wanita
- Mengenal Sindrom Stevens-Johnson yang Dialami Kartika Putri, Wajahnya Dipenuhi Luka Melepuh
- Agar Ibu dan Bayi Tetap Sehat, Ketahui 5 Cara Mengatasi Baby Blues
- 3 Manfaat Pilates, Olahraga yang Rutin Dilakukan Bunga Citra Lestari
- Celine Dion Alami Stiff Person Syndrome, Apa Itu?
Berita Terkait
-
Seleb TikTok Sarankan Pakai Betadine untuk Atasi Jerawat, Dokter Ungkap Aturan Pemakaiannya!
-
Seleb TikTok Ini Bersihkan Wajah Pakai Betadine, Emang Aman untuk Jerawat?
-
Cara Supaya Penderita PCOS Bisa Menurunkan Berat Badan, Begini Solusi Ahli Gizi
-
Gejala Varian Omicron, Perhatikan 5 Masalah Kulit Ini Bisa Jadi Pertanda!
-
Bahan-bahan Ini Ampuh Mengatasi Jerawat Menurut Dermatolog
-
Walau Asyik, Kebiasaan Mengupil Bisa Membawa Penyakit pada Tubuh
-
Jangan Pernah Memencet Jerawat di Area 'Triangle of Death', Ini Dampaknya!
-
Kulit Mengerut Hingga Terkelupas, Ini Gejala Baru Virus Corona Covid-19!
-
Kerap Dianggap Sama, Kenali Beda Eksim dan Psoriasis
-
Bukan Kanker, Taruh Laptop di Pangkuan Berpotensi Sebabkan Kondisi Berikut