Jum'at, 26 April 2024
Yasinta Rahmawati : Jum'at, 30 Oktober 2020 | 11:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Diabetes masih menjadi masalah kesehatan utama di dunia, termasuk di Indonesia. Faktanya Indonesia masih masuk dalam 10 besar negara di dunia dengan kasus diabetes terbesar, tepatnya di peringkat ke-7 di tahun 2019 menurut International Diabetes Federation (IDF) Diabetes Atlas, dengan jumlah 10.681.400 jiwa penderita diabetes (diabetesi) dari 172.244.700 jiwa total populasi orang dewasa di Indonesia.

Ini artinya, sekitar 1 dari 25 orang Indonesia terdeteksi menderita diabetes. Adapun berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, angka prevalensi diabetes di Indonesia di angka 10.9% yang diprediksi akan terus meningkat.

Selain angka prevalensi yang terus meningkat, kondisi pandemi juga menjadi ancaman baru bagi para penderita diabetes. Berdasarkan data dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19, orang yang terpapar virus Covid-19 dengan kondisi penyerta penyakit diabetes, menduduki peringkat kedua terbanyak.

Ketika diabetesi terkena infeksi virus, mereka akan lebih sulit diobati sebagai akibat dari fluktuasi level gula darahnya dan kemungkinan hadirnya komplikasi diabetes. Alasan mengapa ini terjadi, karena jika gula darah diabetesi tidak stabil, akan mengakibatkan imunitas tubuh menjadi lemah dan mudah terpapar virus.
Berdasarkan data, penderita diabetes dengan Covid-19 cenderung kondisinya lebih berat dan bahkan berdampak fatal.

Untuk semakin menggemakan kesadaran akan penyakit ini, Dalam rangka Hari Diabetes Sedunia 2020 ini, Diabetasol akan kembali mengadakan serangkaian kegiatan, kali ini dengan payung kampanye "Bersama Diabetasol, Sayangi Dia". Kampanye ini mengandung ajakan agar semua pihak mulai dari tenaga medis, keluarga, sahabat, dan kerabat mempunyai peran aktif dalam memberikan dukungan bagi penderita diabetes.

https://diabetasol.com/id.

“Melihat angka prevalensi diabetes di dunia dan khususnya di Indonesia yang masih meninggi, menunjukkan sebenarnya masih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan secara bersama-sama, terutama dalam hal kesadaran masyarakat tentang diabetes ini," ungkap Tunghadi Indra, Director of Special Needs & Healthy Lifestyle Nutrition KALBE Nutritionals dalam siaran pers, Kamis (29/10/2020).

"Terutama kondisi pandemi saat ini yang mengharuskan penderita diabetes harus lebih waspada dan berhati-hati untuk menjaga gula darahnya. Kami sebagai produsen nutrisi untuk diabetes akan terus membantu mengedukasi masyarakat tentang pola makan diabetes secara komprehensif, sehingga bersama-sama dapat menekan angka prevalensi diabetes dan membantu meminimalkan para penderita diabetes terpapar Covid-19," tambahnya.

Diabetasol melihat, peran caregiver (keluarga) sangat diperlukan, khususnya dalam melakukan manajemen diabetes untuk mengontrol gula darah agar tetap stabil.

Contoh tindakan paling umum yang bisa dilakukan caregiver antara lain mengatur pola makan untuk penderita diabetes, menyusun resep menu diabetes, dan memotivasi serta memastikan diabetesi patuh dalam mengonsumsi makanan untuk orang diabetes.

Maka dari itu, seperti peringatan Hari Diabetes Sedunia di tahun-tahun sebelumnya, Diabetasol akan mengadakan serangkaian acara edukasi secara live yang dilakukan serempak di berbagai kota di Indonesia dengan melibatkan Klikdokter dan anggota Persadia (Persatuan Diabetes Indonesia) serta edukasi kerjasama dengan beberapa rumah sakit di Indonesia.

Diabetasol juga mengajak para caregiver untuk lebih peduli dalam melakukan pendampingan kepada penderita diabetes serta edukasi melalui TV dan video kampanye digital Diabetasol terbaru.

Selain itu, Diabetasol mengajak para caregiver untuk mewujudnyatakan kepedulian bagi anggota keluarganya yang menderita diabetes melalui paket khusus caregiver di KALCare Official Store di Shopee.

Para caregiver pun dapat berpartisipasi dalam kontes testimoni yang diadakan di Facebook Page dan Instagram Diabetasol.

BACA SELANJUTNYA

Awas, Ini 5 Kondisi yang Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung