Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Sebuah studi menunjukkan bahwa ritual bersama saat pacaran bisa jadi dasar keputusan hubungan di masa depan. Studi ini dilakukan oleh para peneliti dari University of Illinois pada studi yang diterbitkan pada Journal of Social and Personal Relationships.
Melansir Medical Xpress, kebiasaan tersebut dapat membuat pasangan belajar lebih dalam tentang satu sama lain.
"Ritual memiliki kekuatan untuk mengikat memberi kita gambaran tentang kehidupan keluarga dan kehidupan pasangan. Ini membantu meningkatkan pengalaman hubungan normatif," kata Chris Maniotes, penulis utama yang merupakan mahasiswa pascasarjana di Departemen Studi Pembangunan Manusia dan Keluarga (HDFS).
Ritual yang dimaksud para peneliti adalah pengalaman yang dibagikan bersama dengan orang lain dan memengaruhi komunikasi antar individu. Kebanyakan ritual adalah peristiwa yang berulang atau rutin seperti kebiasaan makan bersama, nonton bioskop di malam minggu, hingga mengerjakan pekerjaan bersama.
Baca Juga
-
Tak Perlu Berat, 3 Olahraga Ringan ini Bisa Meredakan Stres
-
Kurang Bugar, Milenial Disebut Bisa Alami Penurunan Kesehatan di Usia 27
-
Israel Sebut Obat Penyakit Gaucher Ampuh Lawan Virus Corona Covid-19
-
Update Covid-19 Global: Benua Eropa Memiliki Kasus Baru Terbanyak
-
Waspada, Tisu Magic Bisa Berbahaya untuk Organ Intim Pria
-
Banyak Hipertensi Tak Terkontrol, Ahli Tekankan Pentingnya Cek di Rumah
"Ritual memberikan waktu unik untuk meninjau pasangan dan hubungan seseorang sehingga bisa melihat sejumlah perilaku dan interaksi yang biasanya mungkin dikaburkan," catat Maniotes.
"Beberapa cara ritual memengaruhi komitmen untuk menikah dengan pasangan adalah dengan mengubah pandangan mereka tentang pasangan mereka, memberi mereka perspektif baru," imbuhnya.
Para peneliti juga menegaskan manfaat ritual rutin pasangan juga tergantung pada sifat interaksi. Ritual dapat memperkuat ikatan dan komitmen, tetapi juga dapat menunjukkan konflik dan membuat orang cenderung tidak menginginkan hubungan menuju pernikahan.
"Ritual tampaknya benar-benar berperan dalam menghentikan dan memperlambat individu untuk melihat hubungan mereka dengan lebih baik," kata Maniotes menjelaskan.
Menurut para peneliti, ritual mungkin bukan pendorong utama dalam menentukan arah suatu hubungan tetapi lebih memperlihatkan konstelasi pengalaman dan perilaku. Dengan begitu maka ritual memunculkan nuansa penting yang memengaruhi keputusan pasangan untuk menikah atau tidak.
"Pasangan yang berpacaran bisa mendapatkan keuntungan dari ritual dalam memengaruhi hubungan mereka," kata Moniotes.
Terkini
- Terpapar Asap Rokok saat Hamil Tingkatkan Risiko Stunting pada Anak
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
Berita Terkait
-
Cobalah Berhubungan Seks Setidaknya Sekali Seminggu, Ini Lho 3 Manfaatnya!
-
Tak Semua Wanita Bisa Alami Orgasme Squirting, Ini Lho Penyebabnya!
-
Berhubungan Seks di Dapur Jadi Lebih Hot, Cobalah 5 Posisi Seks Ini!
-
Berapa Lama Wanita akan Mencapai Orgasme? Ini Temuan Ahli!
-
Tak Pernah Merokok, Pasangan Suami Istri Ini Idap Kanker Paru-paru Stadium 4!
-
Hubungan Seks Tak Aman Bisa Picu Infeksi Saluran Kemih, Hindari 4 Posisi Seks Ini!
-
Studi Temukan Menelan Sperma Bisa Bantu Meningkatkan IQ, Benarkah?
-
Kiwil Akui Maniak Seks Sampai Berhubungan Seks 4 Kali Sehari, Ini Ciri-cirinya!
-
Tanda Kamu Pacaran Sama Penderita Gangguan Kepribadian Ambang, Mereka Takut Ditolak!
-
Empati Lebih Penting dari Simpati Saat Mendekati Orang yang Sedang Tepuruk