Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Selain melakukan berbagai protokol kesehatan, nutrisi juga menjadi bagian penting dalam menghadapi pandemi. Sebab beberapa pemenuhan nutrisi tertentu bisa meningkatkan kekebalan tubuh untuk melawan infeksi virus corona Covid-19.
Untuk menjaga kesehatan dan mengurangi risiko infeksi, makanan kaya nutrisi adalah solusi terbaik. Melansir dari Times of India, berikut empat nutrisi yang diperlukan dalam menghadapi virus corona Covid-19, antara lain:
1. Vitamin C
Banyak ahli selama pandemi telah memuji manfaat kesehatan dari makanan kaya vitamin C.
Baca Juga
-
Selain Dehidrasi, Kebiasaan Buruk Ini Picu Lingkaran Hitam di Bawah Mata
-
Ilmuwan Semakin Yakin Virus Corona Berasal dari Kelelawar, Bukan Hewan Lain
-
Bukan Disinfektan, Pembasmi Gulma Lebih Efektif Bunuh Virus Corona Covid-19
-
Harapan Baru, Dua Kombinasi Obat Ini Dapat Kurangi Masa Pemulihan Covid-19
-
Studi Milan: Hanya Kemungkinan Kecil Anak-Anak Menjadi OTG
-
Makan di Restoran Lebih Berisiko Menularkan Virus Corona daripada Naik Bus!
Vitamin C dianggap sebagai antioksidan kuat di mana menetralkan senyawa tidak stabil dalam tubuh yang menyebabkan kerusakan pada sel. Anda disarankan untuk konsumsi setidaknya 90 mg vitamin C per hari agar tetap bugar.
2. Vitamin D
Vitamin D adalah vitamin yang larut dalam lemak dan diperlukan untuk fungsi sistem kekebalan. Sistem kekebalan yang kuat melindungi dari patogen penyebab penyakit dengan menciptakan antibodi.
Vitamin D memiliki sifat anti-inflamasi dan imunoregulasi yang sangat penting untuk aktivasi pertahanan sistem kekebalan tubuh. Sementara kekurangan vitamin D sering dikaitkan dengan infeksi penyakit dan gangguan terkait kekebalan.
3. Vitamin E
Vitamin E larut dalam lemak tubuh dan penting untuk menjaga fungsi normal sel-sel kekebalan. Selain efek imunomodulatornya, vitamin E juga membantu mencegah pertumbuhan sel kanker di dalam tubuh.
Asupan Vitamin E yang direkomendasikan pada orang 14 tahun ke atas adalah 15 mg. Vitamin E bisa didapatkan dari biji bunga matahari, almond, hingga kacang tanah.
4. Zinc
Zinc memiliki peran penting dalam menjaga tubuh tetap sehat dan bugar. Nutrisi ini mengaktifkan sekitar 300 enzim dalam tubuh yang membantu memperkuat sistem kekebalan, meningkatkan pembelahan dan pertumbuhan sel, mempercepat menyembuhkan luka, serta mensintesis protein dan DNA.
Asupan zinc juga membantu mengurangi durasi flu biasa. Beberapa sumber zinc umumnya terdapat pada daging, kerang, ayam, kacang-kacangan, jambu mete, jamur, biji labu, dan lain sebagainya.
Terkini
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
Berita Terkait
-
7 Manfaat Makan Kacang Kapri, Si Hijau Mungil Kaya Nutrisi
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
-
Menginfeksi 400 Lebih Mahasiswa Bandung, Ini Mitos yang Masih Dipercaya Tentang HIV
-
Wanita Generasi Milenial Lebih 'Melek' Kesehatan daripada Baby Boomer
-
Curhatan Pasien Cacar Monyet tentang Gejala yang Dialami: Sangat Menyakitkan
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Ilmuwan Bikin Perman Karet yang Bisa Memerangkap Virus Corona di Mulut
-
Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?