Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Saat menderita sakit kepala, beberapa orang pilih memilih obat penghilang rasa sakit, ada pula yang pilih beristirahat sejenak.
Sebaliknya, untuk memberikan penanganan tepat tarhadap rasa sakit kepala, Anda bisa mencari tahu terlebih dahulu alasan yang mendasari sakit kepala, baik emosional dan fisiologis.
Namun, langkah kecil bisa dilakukan, yaitu tetap membuat tubuh terhidrasi dan tidak kekurangan cairan. Hal ini penting untuk dilakukan, sama pentingnya dalam mengetahui jenis sakit kepala.
Sakit kepala terbagi dalam beberapa, seperti sakit kepala cluster, migrain, sakit kepala hormonal, dan sakit kepala sinus. Meskipun gejalanya bervariasi, semuanya bisa ditangani dengan minum air dan mempertahankan tingkat hidrasi yang sehat. Asupan air yang dibutuhkan per hari adalah sekitar 3,7 liter untuk pria dan 2,7 liter untuk wanita.
Baca Juga
-
Viral Orang Menggerus Obat Tablet dan Kapsul, Awas Bahayanya pada Tubuh!
-
Heboh Vanessa Angel Buat Video ASMR, Ternyata ini Manfaat Kesehatannya!
-
Simak, Kondisi Mata Dapat Menunjukkan Gejala Penyakit Tertentu lho!
-
Gegara Diet Ekstrem, Wanita Ini Malah Berhenti Haid Selama 5 Bulan!
-
Seperti Raditya Dika, Ini Orang-orang yang Berisiko Alami Penyakit Autoimun
Selain itu, dilansir dari medicaldaily, terlepas dari klasifikasi sakit kepala di atas, ada sakit kepala yang disebabkan oleh dehidrasi, biasanya dirasakan di seluruh kepala, bagian depan atau belakang. Tetapi, tidak ada prediksi dan generalisasi bagian kepala mana yang paling berpengaruh.
Sakit kepala akibat dehidrasi biasanya dialami bersamaan dengan gejala umum dehidrasi, seperti jarang buang air kecil, pusing, kebingungan, diare, muntah, kelelahan, haus yang ekstrem, kurang berkeringat, tekanan darah rendah dan peningkatan denyut jantung.
Gejala ekstrem lainnya seperti demam, delirium (gangguan berupa penurunan kemampuan memusatkan perhatian dan menjadi linglung, -red), tidak sadar, mata cekung.
Belum ada istilah medis untuk apa yang menyebabkan sakit kepala yang disebabkan oleh tidak minum cukup air ini. Namun, sakit kepala pasca-dialisis dan pesta minuman keras adalah alasan yang diterima secara luas. Di sisi lain, sakit kepala yang disebabkan kurang minum air, tidak diakui secara medis.
Padahal sebuah studi yang dipimpin oleh Dr Joseph Noman Blau di The National Hospital for Neurology and Neurosurgery, London dan diterbitkan pada 2004 pada jurnal medis, Headache, mengungkapkan bahwa 1 dari 10 orang yang diinterogasi mengalami sakit kepala setelah tak mengonsumsi air dalam jangka waktu tertentu.
Namun, mereka pun percaya bahwa sakit kepala adalah akibat dari faktor lain. Oleh karena itu, sakit kepala dehidrasi tidak dapat disebut sakit kepala primer karena rasa sakitnya sering disertai irirabilitas dan kurangnya fokus.
Dalam penelitian itu disimpulkan bahwa sakit kepala akibat kurangnya minum air sering terjadi, diakui publik, tetapi tidak dijelaskan dalam literatur medis. Di sini kita menggambarkan sebagai sakit kepala primer, mengendalikan bahwa rasa sakit timbul dari meninges; bahwa otak juga terlibat diindikasikan oleh gangguan konsentrasi dan lekas marah, meskipun tidak dipelajari secara terperinci dalam survei pendahuluan ini.
Lalu bagaimana cara mengobati sakit kepala akibat dehidrasi?
Sakit kepala ini biasanya terjadi pada orang-orang yang tinggal di dataran tinggi atau iklim panas, terutama orang tua, bayi, dan anak-anak. Hal ini juga memengaruhi orang dengan penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit ginjal. Ini juga memengaruhi atlet, yang banyak berkeringat dan orang yang minum obat untuk merangsang buang air kecil.
Untuk mengatasi sakit kepala ini, minumlah dengan lambat dan teratur, jangan langsung minum banyak air sekaligus karena bisa menyebabkan muntah. Hanya satu atau dua gelas bisa membantu dalam tiga jam setelah meminumnya.
Isi kembali tubuh dengan elektrolit karena keseimbangan akan terganggu oleh dehidrasi. Mengonsumsi minuman olahraga dengan gula rendah dapat membantu memasok kembali tubuh dengan elektrolit yang hilang selama dehidrasi.
Terkini
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
Berita Terkait
-
Minum Teh saat Perut Kosong Bisa Bahaya, Ini Alasannya
-
Gejala Awal Virus Corona Covid-19, Waspadai Rasa Sakit di 2 Bagian Tubuh Ini!
-
Selain Dehidrasi, Ini 7 Akibat Kurang Minum Air Putih yang Bisa Terjadi
-
Sakit Kepala Akibat Penyakit Biasa dan Meningitis, Ini Perbedaan Keduanya!
-
Sakit Kepala Hanya di Sebelah Kiri? Kemungkinan Ini 3 Penyebabnya!
-
Sering Alami Vertigo? Waspadai Jika Disertai dengan Gejala Lainnya!
-
Sering Sakit Kepala Saat Bekerja dari Rumah, Ternyata Ini Penyebabnya!
-
Studi: Belum Ada Obat yang Dapat Mengobati Gejala Mabuk
-
Sakit Kepala Selama Masa Kehamilan, Kenali 5 Penyebabnya!
-
Hindari 5 Kesalahan Ini Saat Minum Air, Bisa Picu Pembengkakan Otak!