Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Polusi udara yang biasa terjadi di kota-kota besar, seperti Jakarta makin meresahkan mengingat dampak yang bisa terjadi. Tak hanya kualitas hidup, kesehatan pun bisa terganggu.
Bahkan menurut studi baru, polusi udara bisa menyebabkan kerusakan sama seperti merokok satu bungkus sehari. Polusi udara meningkatkan risiko orang mengalami penyakit paru-paru sama seperti merokok satu bungkus sehari.
Temuan ini juga sempat membuat peneliti terkejut. "Kami terkejut melihat seberapa kuat dampak polusi udara pada perkembangan emfisema saat pemindaian paru-paru sama seperti efek dari merokok," terang Joel Kaufman, Profesor di University of Washington.
Emfisema merupakan keadaan di mana jaringan di paru-paru hancur secara bertahap dan menyebabkan mengi, batuk, sesak napas, dan meningkatkan risiko kematian. Menurut para peneliti, jika Anda tinggal di daerah dengan kadar ozon yang meningkat, para peneliti menemukan adanya peningkatan emfisema kira-kira setara dengan merokok sebungkus sehari selama 29 tahun.
Baca Juga
-
Ketahui Dampak Polusi Udara pada Otak, Jangan Disepelekan!
-
Polusi Udara Berdampak Buruk bagi Kulit, Begini Cara Mencegahnya!
-
Jakarta Darurat Polusi Udara, Lebih Berbahaya daripada Asap Rokok
-
Ngeri, Polusi Udara di Bangkok Sebabkan Warga Bersin dan Batuk Darah
-
Pengaruhi Kesehatan Mental, Polusi Udara Bikin Warga Perkotaan 'Bad Mood'
Dilansir dari thehealthsite, hubungan jangka panjang antara paparan polusi udara dengan peningkatan emfisema diterbitkan dalam jurnal JAMA. Studi yang dilakukan 18 tahun dan melibatkan 7.000 orang ini meliputi pemeriksaan terperinci terhadap polusi udara pada tahun 2000 hingga 2018 di enam wilayah metropolitan di seluruh Amerika Serikat.
"Sepengetahuan kami, ini adalah studi longitudinal pertama yang menilai hubungan antara paparan jangka panjang polusi udara terhadap perkembangan emfisema dalam kelompok besar, berbasis komunitas, multi etnis," terang Meng Wang, Asisten Profesor di University at Buffalo.
Sementara, sebagian besar polusi udara menurun berkat upaya untuk mengatasinyanya, ozon telah meningkat menurut peneliti. Ozon di permukaan bumi sebagian besar dihasilkan ketika sinar ultraviolet bereaksi dengan polutan dan bahan bakar fosil.
Terkini
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
Berita Terkait
-
5 Tips Menjaga Kesehatan Anak ala Tasya Kamila, Bisa Ditiru Moms!
-
4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
-
Cegah Osteoporosis Jangan Cuma Minum Susu, Konsumsi Juga Makanan Ini
-
Tak Cuma Lezat, Kacang Mete Juga Punya 5 Manfaat untuk Kesehatan
-
Polusi Udara Jakarta Mengkhawatirkan, Ikuti 10 Tips Ini untuk Menghindari Penyakit ISPA
-
7 Efek Begadang bagi Kesehatan, dari Obesitas hingga Menurunkan Konsentrasi
-
6 Makanan yang Baik untuk Otak, Berikut Rekomendasinya
-
Selain Menambah Energi, Ini Efek Makan Nasi Putih yang Perlu Anda Tahu
-
Selain Menambah Energi, Ini Efek Makan Nasi Putih yang Perlu Anda Tahu
-
5 Cara Menjaga Kesehatan Mata Sejak Dini, Biar Terhindar dari Penyakit di Hari Tua!