Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Serangan jantung merupakan kondisi yang membutuhkan pertolongan sesegera mungkin. Namun, dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam European Journal of Cardiovascular Nursing diungkapkan bahwa pasien serangan jantung menunggu rata-rata tiga jam sebelum mencari bantuan medis.
Bahkan, beberapa menunda mencari pertolongan selama lebih dari 24 jam. Para ahli medis percaya hal ini didasari pada kurangnya pemahaman tentang kondisi tersebut.
Studi ini melibatkan 326 pasien yang menjalani perawatan akut untuk serangan jantung pertama atau kedua mengisi kuesioner yang mengevaluasi kecenderungan emosi dan tindakan mereka sebelum mencari bantuan selama serangan jantung.
Alasan keterlambatan termasuk ketidakmampuan untuk bertindak yang memiliki dampak signifikan pada pasien yang menunggu lebih dari 12 jam. Pasien menyatakan bahwa alasan mereka untuk tidak mencari bantuan sebelumnya, di antaranya "Saya kehilangan semua kekuatan untuk bertindak ketika gejala serangan jantung datang"; "Saya tidak tahu apa yang harus dilakukan ketika saya mendapat gejala serangan jantung"; dan "Saya merasa telah kehilangan kendali atas diri saya ketika saya mengalami gejala serangan jantung."
Baca Juga
-
Ketahui 8 Manfaat Biji Ketumbar, Atasi Kolesterol hingg Kanker
-
Jarang Diketahui! Ternyata Ini Fungsi Lubang pada Biskuit!
-
Ketahui Aturan Makan dan Manfaat Sambal Goreng Hati untuk Kesehatan!
-
Kamu Wajib Tahu! Ini 5 Makanan yang Bisa Membersihkan Usus Besar
-
Makan Berlebihan Saat Lebaran, Waspadai Gangguan Pencernaan InI!
"Saat ini kami tidak tahu mengapa beberapa pasien bereaksi dengan cara tidak bereaksi seperti ini. Ini mungkin terkait dengan ketakutan atau kecemasan. Ini harus menjadi elemen baru dalam mendidik orang tentang apa yang harus dilakukan ketika mereka mengalami gejala serangan jantung," kata peneliti Dr. Carolin Nymark, dari Karolinska University Hospital, Stockholm, Swedia.
Kegagalan untuk secara akurat mendiagnosis gejala serangan jantung juga memengaruhi mereka yang menunda mencari perawatan selama lebih dari 12 jam. Pasien menyebutkan bahwa butuh waktu lama untuk memahami gejalanya; mereka pikir tanda-tanda tersebut akan berlalu; dan mereka pikir kondisi mereka tidak cukup serius untuk mencari bantuan medis.
Namun, pasien yang secara akurat mengidentifikasi gejala serangan jantung dan mencari pertolongan medis dengan cepat mengatakan bahwa mereka tahu gejalanya serius dan mengetahui ke mana mereka harus pergi untuk mendapatkan bantuan.
"Penelitian kami sebelumnya telah menunjukkan bahwa beberapa pasien percaya gejala mereka tidak cukup serius untuk memanggil ambulans," kata Dr. Nymark, seperti dilansir dari The Independent.
"Yang lain berpikir unit perawatan intensif tutup pada tengah malam."
Infark miokard akut adalah keadaan darurat medis yang serius di mana pasokan darah ke jantung tiba-tiba tersumbat, biasanya disebabkan oleh gumpalan darah.
Gejala serangan jantung dapat meliputi nyeri dada, sesak napas, merasa lemah dan/atau pusing, dan perasaan cemas yang luar biasa.
Namun, Dr Nymark mencatat, “Bendera merah lainnya adalah perasaan bahwa Anda tidak memiliki kekuatan untuk menindaklanjuti gejala Anda."
"Ini mungkin mengindikasikan ancaman kesehatan nyata dan kebutuhan untuk memanggil ambulans segera."
NHS memperingatkan bahwa serangan jantung adalah keadaan darurat medis dan mereka yang mencurigai mengalami kondisi tersebut harus menghubungi rumah sakit dan meminta pertolongan segera. (Suara.com/Vania Rossa)
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
Rima Melati Sempat Alami Gagal Jantung, Ini Bedanya dengan Serangan Jantung!
-
Bukan Menyehatkan, Studi Baru: Lari Meningkatkan Risiko Serangan Jantung pada Pria
-
Hati-hati, Kebiasaan Duduk Berjam-jam Tingkatkan Risiko Serangan Jantung, Ini Sebabnya!
-
Viral Wanita Asal India Meninggal Dunia Saat Berolahraga di Gym, Apa Penyebabnya?
-
Cek Risiko Alami Serangan Jantung Lewat Mata, Begini Caranya!
-
Serangan Jantung Senyap Perlu Diwaspadai, Gejalanya Sangat Ringan!
-
Jarang Disadari, Risiko Penyakit Jantung Bisa Muncul karena Kebiasaan Ini
-
Daun Seledri Punya Manfaat untuk Penderita Kolesterol, Begini Caranya
-
Tak Melulu Nyeri Dada, Kenali Tanda Serangan Jantung yang Perlu Diwaspadai!
-
Penyakit Gusi Terkait dengan Serangan Jantung, Ini Kata Studi