Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Hidangan opor ayam selalu menjadi menu makan favorit masyarakat Indonesia. Makanan satu ini memang nikmat, terlebih jika dihidangkan selagi hangat.
Tapi untuk beberapa orang yang sedang dalam program diet, biasanya akan berpikir dua kali untuk mengonsumsinya.
Agar tetap bisa menikmati hidangan opor tanpa memikirkan penambahan berat badan, berikut penjelasan kandungan lemak dalam setiap bagian dari daging ayam berdasarkan laman Livestrong.
Kulit
Baca Juga
-
Waspada 4 Penyakit Kronis Akibat Makan Daging Ayam yang Ada Bercak Merah!
-
5 Bahan Masakan Ini Tidak Boleh Dicuci, Ada Daging Ayam hingga Telur
-
Kurangi Lemak dan Kalori, Coba Alternatif 5 Makanan Khas Imlek Ini
-
Selain Pengaruhi Otak, Lemak Perut Juga Bisa Sebabkan Masalah Ini
-
Mengenal Hati Berlemak, Penyakit Umum Tapi Jarang Diketahui
Bagian ayam yang paling gemuk, ons per ons, adalah kulitnya, dengan 41 gram lemak per 100 gram. Oleh karena itu, untuk menurunkan kandungan lemak ayam, Anda bisa menyingkirkan bagian kulit sebelum atau sesudah memasaknya.
Namun, menurut Harvard School of Public Health, sebagian besar lemak di kulit ayam adalah sehat, lemak tak jenuh.
Paha bawah
Paha bawah atau umunya disebut dengan drumstick mengandung 5,7 gram lemak tanpa kulit dan 11,2 gram lemak dengan kulit.
Sedangkan pada paha atas ayam tanpa kulit mengandung 10,9 gram lemak dan 15,5 gram lemak dengan kulit.
Pada bagian sayap, mengandung 8,1 gram lemak tanpa kulit dan 19,5 gram dengan kulit.
Berdasarkan angka-angka tersebut, Anda bisa menurunkan kandungan lemak hingga 47% apabila menyingkirkan kulit seluruhnya.
Ayam pada umumnya adalah sumber protein berkualitas tinggi yang mengandung semua delapan asam amino esensial. Namun, jika Anda mencari protein berkualitas tanpa lemak, pilihlah dada ayam.
Sekitar 3 ons dada ayam tanpa kulit tanpa tulang hanya mengandung 1 gram lemak jenuh dan kurang dari 4 gram total lemak.
Terkini
- Terpapar Asap Rokok saat Hamil Tingkatkan Risiko Stunting pada Anak
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
Berita Terkait
-
Benarkah Suplemen Penurun Berat Badan Tidak Efektif? Begini Kata Ahli Gizi
-
Benarkah Suplemen Penurun Berat Badan Tidak Efektif? Begini Kata Ahli Gizi
-
Terobsesi Sehat, Mahasiswa Kedokteran Idap Anoreksia dan Berat Badan Hanya 30 Kg!
-
Berat Badan Baby Moana 2,5 Kilogram Saat Lahir, Mungkinkan Faktor Genetik?
-
Berat Badan Anak Ria Ricis 2,5 Kilogram Saat Lahir, Benarkah Tergolong Rendah?
-
Cara Menjaga Berat Badan Setelah Operasi Bariatrik, Pembedahan yang Dijalani Melly Goeslaw
-
Melly Goeslaw Bahagia Setelah Operasi Bariatrik, Bisakah Berat Badannya Naik Lagi?
-
Ingin Menambah BB? Konsumsi 4 Jenis Makanan Ini Secara Rutin!
-
Sedang Jalani Program Diet? Ini Tandanya Kamu Hanya Buang Energi dan Uang Saja
-
Jangan Langsung Berbaring setelah Makan, 4 Bahaya Ini Mengintai