Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Kelebihan lemak di sekitar perut telah dikaitkan dengan memiliki otak yang lebih kecil, menurut sebuah penelitian.
Melansir dari newsweek, Mark Hamer dari Loughborough University, Inggris, menjelaskan dalam sebuah pernyataan bahwa penyusutan otak memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk mengembangkan demensia.
Untuk itu para peneliti menyelidiki pengaruh berat badan dengan ukuran otak mereka. Sebanyak 9.652 responden terlibat dalam penelitian ini.
Para peserta berusia antara 40 hingga 69 tahun dengan usia rata-rata 55 tahun. Hampir seperlima dari peserta ini digolongkan sebagai obesitas.
Baca Juga
Dalam studi tersebut, obesitas ditentukan oleh presentase lemak tubuh seseorang secara BMI serta rasio pengukuran pinggang dan pinggul mereka.
BMI atau indeks massa tubuh merupakan berat individu dalam kilogram dibagi dengan tinggi dalam meter. Angka tersebut digunakan untuk memprediksi apakah seseorang memiliki presentase lemak tubuh yang tinggi dengan skor 30 atau lebih yang mengindikasikan obesitas.
Para sukarelawan ditanyai tentang faktor kesehatan dan gaya hidup mereka, seperti apakah mereka merokok atau berolahraga; pencapaian pendidikan mereka; dan tekanan darah.
Para peneliti menggunakan pemindaian MRI untuk mendokumentasikan otak partisipan, termasuk tingkat materi abu-abu (di mana sebagian besar tubuh sel organ berada) dan materi putih (sebagian besar menghubungkan berbagai bagian otak).
Studi ini mengungkapkan bahwa peserta dengan BMI dan rasio pinggang-pinggul tertinggi memiliki volume materi abu-abu terendah, rata-rata 786 sentimeter kubik.
Sebaliknya, mereka yang memiliki BMI tinggi tetapi tidak memiliki rasio pinggang-pinggul yang tinggi memiliki rata-rata 793 sentimeter kubik materi abu-abu.
Sementara itu, mereka yang memiliki berat badan yang sehat memiliki rata-rata 798 kubik materi abu-abu. Volume materi putih tidak berubah tergantung pada berat individu.
"Kami menemukan obesitas yang mungkin terkait dengan penyusutan otak," kata Hamer.
"Kami juga menemukan hubungan antara obesitas dan penyusutan di daerah-daerah tertentu di otak. Ini akan membutuhkan penelitian lebih lanjut, tetapi mungkin saja suatu hari nanti secara teratur mengukur BMI dan rasio pinggang-pinggul dapat membantu menentukan kesehatan otak," tuturnya.
Hamer mengatakan dia berharap penelitian ini akan membantu diagnosis dini dan pencegahan penyakit neurodegeneratif.
Selain itu, dilansir dari thelist , lemak perut juga bisa menimbulkan masalah seperti penyakit jantung.
Faktanya, studi Harvard Women's Health Watch telah menemukan lemak ini menyebabkan tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi pada wanita yang keduanya berkontribusi pada penyakit jantung kronis.
Tidak hanya itu, lemak perut juga berisiko menimbulkan diabetes. Penelitian telah menunjukkan orang dengan lemak perut mulai kehilangan sensitivitas terhadap insulin .
Insulin adalah hormon yang mengatur kadar gula darah kita. Ketika kadar gula darah kita terus berjalan tinggi dari waktu ke waktu, kita terserang diabetes.
Terkini
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
Berita Terkait
-
7 Manfaat Ikan Cakalang, Bagus untuk Memperkuat Ingatan!
-
6 Makanan yang Baik untuk Otak, Berikut Rekomendasinya
-
Remaja 12 Tahun Top Up Game Online Pakai Uang Sumbangan Pengobatan Kanker Sang Ayah
-
Remaja 12 Tahun Top Up Game Online Pakai Uang Sumbangan Pengobatan Kanker Sang Ayah
-
Sakit Kepala Kronis Bisa Menjadi Tanda Kanker Otak, Apa Gejala Lainnya?
-
Waspada, Polusi Udara Dapat Menyebabkan Masalah Neurologis lho!
-
Faktor Risiko Demensia, dari Tekanan Darah Hingga Terbatasnya Interaksi Sosial
-
Tekanan Darah Tinggi di Usia Muda Dapat Memperburuk Kesehatan Otak
-
Long Covid-19 Bisa Sebabkan Kabut Otak, Ahli Sarankan Konsumsi Makanan Ini!
-
Waduh, Virus Corona Covid-19 Bisa Sebabkan Penyusutan Otak 3 Kali Lebih Cepat!