Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Biasanya jantung berdetak 60-100 kali setiap menitnya. Namun, saat bertambah umur atau lansia, performa jantung semakin menurun, bahkan berisiko penyempitan katup jantung atau stenosis aorta.
Disampaikan dr. Antono Sutandar, SpJP-K selaku wakil ketua Siloam Heart Institute, katup yang menyempit ini membuat jantung bekerja lebih keras karena harus memompa darah melalui pintu yang sudah mengecil untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Jika kondisi ini dibiarkan, akhirnya pasien dapat mengalami gagal jantung.
"Stenosis aorta merupakan perlengketan pada katup aorta yang dapat terjadi seiring dengan bertambahnya usia atau penyakit lainnya seperti penyakit jantung rematik. Manusia tambah tua, jantung juga semakin tua. Katup jantung semakin aus. Ausnya bisa menyempit atau bocor," ujar dr. Antono dalam temu media di Siloam Hospital Kebon Jeruk, Jumat (1/3/2019).
Antono menambahkan, ketika katup aorta menyempit, maka butuh tenaga lebih besar untuk membuka aliran darah. Kerja jantung menjadi lebih berat. Dalam tahap tertentu jantung mungkin masih bisa bertahan, namun jika tidak maka risiko gagal jantung pun meningkat.
Baca Juga
-
Kasus DBD Meningkat, Kenali Karakteristik Nyamuk Aedes Aegypti
-
Anggap Peliharaan Jelek, Pemilik Bawa Kucingnya Operasi Kelopak Mata Ganda
-
Minum Kopi 10 Cangkir Sehari, Seorang Wanita Alami Osteoporosis Dini
-
Ini Penyebab Mengapa Orang Asia Banyak yang Intoleran Laktosa
-
Tak Hanya Pereda Haus, Air Juga Bermanfaat untuk Tiga Hal Berikut
"Keluhannya akan sesak napas pada waktu beraktivitas. Kalau makin parah, saat beristirahat juga sesak napas. Risiko gagal jantung akan naik. Risiko mati mendadak akan naik," imbuh dia.
Pada usia 50-59 tahun, risiko lansia mengalami penyempitan katup jantung adalah 0,2 persen. Namun ketika usia meningkat, risikonya meningkat juga hingga 9,8 persen. Pada pasien yang terdiagnosis stenosis aorta derajat berat, maka risiko kematiannya tujuh persen setelah setahun kemudian.
"Untuk penanganannya bisa dilakukan operasi pembedahan. Namun kita tahu pada lansia operasi bisa sangat berisiko. Sehingga ada metode lain yang lebih minimal risikonya yakni TAVI atau penggantian katup jantung melalui kateter," imbuh dia.
Ia menambahkan, TAVI atau Transcatheter Aorta Valve Implantation merupakan terobosan terbaru untuk menangani kelainan katup jantung, khususnya katup aorta. Metode ini memungkinkan implantasi katup aorta tanpa dilakukan pembedahan tetapi hanya menggunakan kateter yang dimasukan melalui pembuluh darah besar di area pangkal paha.
"Metode minimal invasif ini juga menjadi solusi pada orang-orang yang lebih berisiko dilakukan operasi penggantian katup secara konvensional seperti orang yang kondisi fisiknya lemah atau usia Ianjut. Pasien yang melakukan tindakan TAVI juga akan menjalani proses pemuilihan lebih cepat," tandas dia. (Suara.com/ Firsta Nodia)
Terkini
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
Berita Terkait
-
4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
-
Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
-
Ketahui Perbedaan Jantung Berdebar karena Cemas vs Aritmia, Ada Gejala Khas
-
Selamatkan Nyawa, Lakukan Bantuan Hidup Dasar Ini pada Korban Henti Jantung
-
Pakar Jelaskan Gejala Awal Gagal Jantung yang Seringnya Tidak Diperhatikan Penderita, Apa Saja?
-
Jarang Tertawa Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung, Ini Sebabnya!
-
Ahli Kembali Transplantasi Jantung Babi Pada 2 Pasien Mati Otak
-
Rima Melati Sempat Alami Gagal Jantung, Ini Bedanya dengan Serangan Jantung!
-
Rima Melati Alami Gagal Jantung Sebelum Meninggal, Kenali Penyebab dan Gejalanya!
-
Duduk Lebih dari 8 Jam Sehari Tingkatkan Risiko Sakit Jantung, Ayo Perbanyak Gerak