Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Saat kamu berjalan cepat di bandara atau tempat umum lainnya, pernahkah kamu merasa kesal karena beberapa orang berjalan sejajar sehingga kamu tidak bisa lewat? Alih-alih memberi ruang bagi pengguna jalan lain, mereka justru berjalan lambat dan seolah 'menutup' jalan.
Kejadian seperti ini tentu membuat geram sebagian orang yang berada dalam situasi urgent. Tanpa sadar, wajah cemberut pun akan kamu tunjukan.
Ternyata perasaan semacam ini ada ilmunya lho. Menurut Leon James, seorang profesor psikologi di University of Hawaii di Manoa's College of Social Sciences, pejalan kaki tidak hanya bergerak melalui ruang fisik, tetapi juga ruang sosial.
Melansir dari menshealth, ini terdiri dari rute yang dapat diterima secara sosial dan tidak dapat diterima.
Baca Juga
"Ketika pejalan kaki tiba-tiba berhenti karena mereka terpesona dengan sebuah perangkat seluler canggih, mereka melanggar jalur normatif."
"Mereka memaksa pejalan kaki di sekitar untuk memberikan jalan di sekitar mereka. Ini merupakan pelanggaran terhadap sesuatu yang seharusnya terjadi," kata Zlatan Krizan, seorang profesor psikologi di Iowa State University.
Misalnya bahwa pejalan kaki lain harus memberi ruang bagimu untuk melewatinya. Hal ini bisa diartikan bahwa tindakan tersebut bisa mencegahmu mencapai tujuan, entah itu sampai di kantor tepat waktu atau untuk makan siang.
Kemarahan menciptakan fokus seperti laser yang meningkatkan motivasimu untuk mencapai tujuan, ungkap Stephanie Preston, seorang profesor psikologi di University of Michigan.
"Ketika kamu berada di zona itu, kamu tidak memikirkan orang lain atau mengapa mereka mungkin berjalan lambat", apakah itu karena mereka sudah tua, misalnya, atau menikmati jalan-jalan santai. "Mereka hanya dilihat sebagai hambatan untuk tujuanmu."
Beberapa orang mungkin berpikir, "Jika anda menghalangi saya, maka anda layak diperlakukan dengan buruk karena anda adalah orang jahat."
Bagaimanapun, menurut Jesse Cougle, seorang profesor psikologi di Florida State University, melihat pejalan kaki lambat sebagai sesuatu yang 'jahat' membuatnya lebih mudah untuk membenarkan permusuhan.
Di sini faktor budaya juga berperan. Kebanyakan mereka yang mengeluh tentang pejalan kaki yang lambat cenderung datang dari daerah yang serba cepat.
Para ahli mengatakan, dalam kondisi seperti itu kemarahan pada dasarnya bukanlah hal yang buruk. Namun, akan lebih baik jika kamu bisa mengontrolnya.
Pertama pikirkanlah bahwa pejalan kaki yang berjalan lambat tidak mempunyai niat untuk melakukan hal ini dengan sengaja.
Kedua, latih ini berulang kali dengan menarik napas dalam-dalam sehingga kamu bisa mengatasinya jika terjadi lagi.
Terkini
- Terpapar Asap Rokok saat Hamil Tingkatkan Risiko Stunting pada Anak
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi