Minggu, 05 Mei 2024
Vika Widiastuti | Yuliana Sere : Rabu, 16 Januari 2019 | 16:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Psikopat dan sosiopat tentu ada di sekitar kita, tanpa kita ketahui. Kadang mereka hadir sebagai orang yang paling sukses di masyarakat karena mereka sangat memesona, kejam, tidak berperasaan, dan sedikit atau bahkan tidak menghargai perasaan atau kebutuhan orang lain.

Ini dikenal sebagai psikopat 'sukses' karena memiliki kecenderungan untuk melakukan kejahatan yang direncakan dengan risiko yang diperhitungkan, seperti dikutip dari menshealth.

Atau mereka dapat memanipulasi orang lain untuk melanggar hukum, sambil menjaga jarak dengan aman. Mereka memanipulasi perasaan orang lain, tetapi tidak dapat merasakan emosi sendiri.

Psikopat dan sosiopat memiliki sejumlah karakteristik, termasuk kurangnya penyesalan atau empati terhadap orang lain, kurangnya rasa bersalah atau kemampuan untuk mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka, mengabaikan hukum atau konvensi sosial, dan kecenderungan untuk melakukan kekerasan.

Inti dari keduanya adalah sifat menipu dan manipulatif. Tetapi bagaimana kita bisa membedakan mereka?

Sosiopat biasanya kurang stabil secara emosi dan sangat impulsif, perilaku mereka cenderung lebih tidak menentu daripada psikopat.

Psikopat (unsplash.com)

Ketika melakukan kejahatan baik kekerasan atau non-kekerasan, sosiopat akan bertindak lebih atas paksaan. Mereka akan kurang sabar, menyerah jauh lebih mudah dan kurang perencanaan yang terperinci.

Psikopat, di sisi lain, akan merencanakan kejahatan mereka hingga detail, mengambil risiko yang telah diperhitungkan untuk menghindari deteksi.

Mereka akan melakukan sesuatu agar tidak ketahuan. Psikopat tidak terbawa suasana dan membuat lebih sedikit kesalahan.

Namun, masih banyak psikolog yang berdebat apakah keduanya harus dibedakan atau tidak. Akan tetapi, ada satu hal yang disepakati.

Psikiater menggunakan istilah psikopat untuk menggambarkan penyebab gangguan kepribadian anti-sosial adalah turun temurun. Sosiopat menggambarkan perilaku yang merupakan hasil dari cedera otak, atau pelecehan, dan/atau pengabaian di masa kanak-kanak.

Namun, FBI telah mencatat sifat-sifat tertentu yang dimiliki antar kedua tipe orang ini, ini termasuk perilaku predator, mencari sensasi, kurangnya penyesalan, impulsif , dan kebutuhan untuk kontrol atas kekuasaan atas orang lain.

BACA SELANJUTNYA

Kak Seto Sebut NF Gadis Pembunuh Bocah Punya Sifat Callous Unemotional