Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Diabetes dikaitkan dengan sejumlah komplikasi seperti penyakit ginjal. Namun ada penelitian terbaru yang menemukan orang yang lebih tua dengan diabetes tipe 2 bermasalah dengan memorinya.
Selama studi lima tahun, peserta dengan diabetes menunjukkan penurunan memori verbal dan kefasihan. Michele Callisaya, seorang peneliti di Universitas Tasmania menjelaskan hal ini.
"Pesan keseluruhannya adalah diabetes tipe 2 memengaruhi fungsi otak."
Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa mengidap diabetes dapat menggandakan risiko seseorang menderita demensia, kata para peneliti.
Baca Juga
Meskipun penelitian sebelumnya telah menunjukkan hubungan antara kedua kondisi tersebut, tapi tidak ada yang membuktikan hubungan sebab-akibat.
Itulah yang mendorong Callisaya dan rekan-rekannya untuk melihat apakah kehilangan volume otak mungkin ada di balik hal ini.
Mereka merekrut lebih dari 700 orang berusia antara 55 dan 90 tahun untuk penelitian.
Di tiga titik berbeda selama lima tahun, para peserta menjalani tes untuk mengukur kemampuan berpikir, perencanaan, dan daya ingat mereka.
Mereka juga melakukan pemindaian MRI setiap kali. Sekitar setengah dari peserta memiliki diabetes tipe 2 (348 orang) dan usia rata-rata mereka adalah 68 tahun.
Kelompok tanpa diabetes memiliki usia rata-rata 73 tahun. Para peneliti menemukan orang dengan diabetes memiliki skor yang lebih rendah pada memori verbal dan tes kefasihan verbal.
Memori verbal adalah kemampuan mengingat kata-kata, dan kefasihan verbal adalah ukuran kemampuan berpikir dan perencanaan.
Orang-orang yang memiliki masalah di bidang ini mungkin lupa nama orang atau kesulitan menemukan sesuatu yang lebih sering, kata Callisaya.
Orang-orang yang memiliki kesulitan dalam kelancaran verbal mungkin mengalami kesulitan dengan perencanaan, memulai dan mengatur hal-hal, tambahnya.
Pemindaian MRI menunjukkan orang dengan diabetes memiliki volume otak yang lebih kecil pada awal penelitian dibandingkan orang tanpa gangguan gula darah.
Tetapi tim Callisaya tidak melihat bukti bahwa ukuran otak berhubungan langsung dengan penurunan dalam pemikiran dan memori.
Callisaya menegaskan apa yang baik untuk jantung juga baik untuk otak. Selain diet sehat dan aktivitas teratur, ia juga merekomendasikan untuk tetap bersosialisasi dan tetap menantang otak.
Studi ini dipublikasikan 13 Desember 2018 di jurnal Diabetologia.
Terkini
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
Berita Terkait
-
Awas, Lingkaran di Bawah Mata Bisa Jadi Tanda Kadar Gula Darah Tinggi
-
Makan Sayuran Ini Bisa Turunkan Kadar Gula Darah, Bagus untuk Penderita Diabetes
-
Hati-hati, Kaki Kesemutan Pada Penderita Diabetes Bisa Jadi Tanda Kondisi Serius!
-
6 Buah Ini Justru Berbahaya Bagi Penderita Diabetes, Ini Alasannya!
-
Biasakan Jalan Kaki setelah Makan, Bisa Bantu Turunkan Risiko Diabetes
-
Cara Menjaga Berat Badan Setelah Operasi Bariatrik, Pembedahan yang Dijalani Melly Goeslaw
-
Bakteri Pada Tinja Orang Sehat Bisa Bantu Obati Diabetes, Ini Temuan Peneliti!
-
Istri Tessy Srimulat Juga Idap Tumor Hati, Adakah Hubungannya dengan Diabetes?
-
Istri Tessy Srimulat Idap Kencing Manis Sebelum Meninggal, Kenali Gejalanya!
-
Awas, Ini 5 Kondisi yang Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung