Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Banyak perdebatan muncul soal kesepian. Pengaruh rutinitas hingga perdebatan soal gadget dan media sosial menjadi beberapa hal yang juga bisa memperparah kesepian.
Mantan ahli bedah umum AS, Dr. Vivek Murthy menjelaskan ancaman ini semakin meningkat dan sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat.
Menurutnya, kesepian dikaitkan dengan penurunan usia yang bisa disamakan dengan merokok 15 batang sehari.
Selain itu, kesepian juga dikaitkan dengan peningkatan kerentanan untuk merokok, kurang aktif secara fisik, masalah kesehatan mental serta penggunaan gadget yang berlebihan.
Baca Juga
Kesepian juga sering bersifat sementara. Seringkali makan menjadi solusi untuk ini. Kita makan untuk membuat kita merasa lebih baik dan ketika merasa kesepian, makanan bisa mengalihkan perasaan itu.
Hal ini dijelaskan April Masini, seorang pakar hubungan. Menurutnya, terlepas dari kekurangan gizi, orang mungkin juga merasa cenderung untuk tetap berada di dalam rumah.
Alhasil, mereka tidak mendapat aktivitas fisik atau udara segar. Akibatnya, peradangan dan stres terus meningkat, merusak kesehatan fisik dan mental.
Perubahan hormon, seperti peningkatan produksi hormon stres kortisol dapat membuat orang kesepian berisiko terkena penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kekebalan tubuh menurun, susah tidur, kenaikan berat badan, dll.
Kurangnya interaksi sosial atau percakapan juga bisa menyebabkan penurunan kognitif. Studi menunjukkan ini bisa membawa seseorang mengalami depresi, penyakit Alzheimer dan gangguan kepribadian.
Kesepian memengaruhi setiap orang dengan cara yang berbeda sehingga ini menyulitkan para ahli untuk merekomendasikan kiat-kiat yang tepat.
Namun, psikolog Dr. Leslie Becker-Phelps mengungkapkan langkah pertama adalah mengakui masalah mereka dan sadar pada perjuangan yang mereka alami serta jangan merasa malu.
Untuk mengatasi kesepian, penting untuk mengambil risiko dan bahkan belajar untuk menikmati kesendirian sampai batas tertentu.
Kamu bisa bertemu teman lama, solo travelling, menjadi sukarelawan atau bergabung bersama komunitas dan jangan lupa batasi penggunaan gadget.
Terkini
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
- 5 Makanan Khas Lebaran yang Bikin Asam Urat Kambuh, Ingat Konsumsi Secukupnya
Berita Terkait
-
Ingin Punya Kesehatan Mental yang Bagus? Hiatus dari Media Sosial selama Seminggu Saja!
-
Demi Hal Ini, Selena Gomez Sudah Berhenti Bermain Media Sosial Sejak 4,5 Tahun Lalu
-
Manusia Punya 6 Indera, Fungsi yang Keenam Sangat Penting
-
Kekerasan Emosional Dapat Menyebabkan Depresi dan Rendahnya Harga Diri
-
Menulis Jurnal Setiap Hari Baik untuk Kesehatan Mental!
-
Spirit Doll Ramai di Kalangan Selebriti, Begini Komentar Psikiater
-
Sendiri Bukan Berarti Tidak Happy! Begini Cara Bahagia Meski Sendirian
-
4 Tanda Perlu Istirahat dari Media Sosial, Apa Saja?
-
5 Manfaat Bersepeda, Bagus untuk Kesehatan Mental Juga Lho
-
Tak Cuma Bikin Lebih Bugar, Menari Juga Baik untuk Kesehatan Mental