Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Susu kedelai pernah menjadi bahan perbincangan dan disebut tidak mengandung nutrisi sama sekali. Namun, kabar ini masih menjadi perdebatan di antara para peneliti. Sebenarnya, apa manfaat susu kedelai?
Dilansir dari Medical Daily, sebuah informasi terkait susu kedelai dijelaskan melalui sebuah penelitian yang dilakukan tahun 2018 ini.
''Cukup jelas bahwa susu kedelai adalah alternatif terbaik untuk menggantikan susu sapi,'' ungkap para ilmuwan di McGill University, Kanada, dalam penelitian tersebut.
Menurut ahli diet terdaftar Sandra Arevalo, seseorang bisa mendapatkan berat badan sehat dengan mengonsumsi susu kedelai.
Baca Juga
Soal kalori, susu biasa mengandung lebih dari 100 kalori per cangkir, sedangkan susu kedelai tanpa gula hanya mengandung 80 kalori.
Susu kedelai juga mengandung isoflavon yang kaya antioksidan yang dapat membantu mengurangi stres oksidatif dan kerusakan pada tubuh. Terlepas dari kandungan protein yang tinggi, sifat anti-karsinogenik juga bisa menjadi salah satu manfaat utama dari jenis susu ini.
''Kedelai dapat membantu mencegah kanker karena tingginya kandungan antioksidan dan mengobati anemia karena mengandung enam hingga delapan persen dari nilai harian zat besi yang disarankan. Ini juga dapat memperbaiki gejala pascamenopause,'' kata Arevalo, yang juga juru bicara untuk Akademi Nutrisi dan Diet.
Namun, seperti dilansir dari Men's Health, susu kedelai memang memiliki rasa yang mungkin tidak disukai bagi semua orang. Di sisi lain, banyak konsumen telah melaporkan bahwa mereka lebih menikmati rasa susu almond.
Alergi kedelai juga merupakan salah satu alergi makanan yang lebih umum ditemukan pada anak-anak.
Selain itu, susu kedelai juga dikabarkan mampu memperburuk hipotiroidisme, yaitu tiroid yang kurang aktif. Hanya saja karena masih diperdebatkan, tidak ada alasan untuk sepenuhnya menghindari susu kedelai.
''Umumnya, yang terbaik adalah menunggu empat jam setelah minum obat tiroid untuk mengonsumsi produk apa pun yang mengandung kedelai,'' tulis Todd B. Nippoldt, MD, spesialis bersertifikat di bidang penyakit dalam dan endokrinologi dan metabolisme di Mayo Clinic.
Terkini
- Belajar dari Kasus Teuku Ryan, Ini 3 Cara Atasai Gairah Seks yang Menghilang karena Stres
- Bisa Bikin Pinggang Ramping, Pemakaian Korset Jangka Panjang Bawa Sederet Masalah Ini
- Heboh Vaksin AstraZeneca Sebabkan Pembekuan Darah, BPOM Tegaskan Tidak Ada Kejadian di Indonesia
- Untuk Redakan Stres, Yuk Ikuti 5 Rekomendasi Dokter Berikut Ini
- Terpapar Asap Rokok saat Hamil Tingkatkan Risiko Stunting pada Anak
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
Berita Terkait
-
Peneliti FKUI: Biji Kedelai Bermanfaat untuk Cegah Kanker Payudara
-
Bisa Jadi Pengganti Daging, Ketahui 4 Manfaat Makan Tahu
-
Mencari Susu Nabati Paling Bernutrisi? Coba Susu Kedelai!
-
Konsumsi Susu Sapi Berlebih Memicu Risiko Kanker Payudara Lebih Besar
-
Penting, Lakukan 4 Langkah Ini pada Hari Pertama Diare
-
Mengandung 600 Kalori, Ini Tips Konsumsi Boba yang Aman Menurut Ahli Gizi
-
Jangan Dilakukan, Ini 5 Bahaya Minum Sambil Berdiri!
-
Jangan Disepelekan, Kulit Gatal tanpa Ruam Bisa Jadi Tanda Penyakit Kronis
-
Cuaca Panas Bikin Nyamuk Tambah Banyak, Begini Cara Menanganinya!
-
Asma pada Ibu Hamil Bisa Berbahaya untuk Bayi, Begini Cara Mengatasinya!