Sabtu, 04 Mei 2024
Angga Roni Priambodo | Yuliana Sere : Minggu, 28 Oktober 2018 | 11:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Asma menjadi salah satu kasus yang paling sering ditemukan. Penyakit ini terjadi ketika kondisi saluran udara meradang, sempit dan membengkak.

Kondisi ini menghasilkan lendir berlebih sehingga membuat seseorang sulit bernapas. Asma merupakan penyakit yang tidak bisa disembuhkan namun bisa diminimalisir ketika sedang kambuh.

Asma bisa ringan namun juga bisa menjadi kronis. Sejumlah kasus menyebutkan asma dapat menyebabkan serangan yang mengancam nyawa seseorang.

Dari hasil penelusuran HiMedik dari dailymail, ternyata wanita memiliki risiko lebih besar menderita gangguan pernapasan ini.

Pasalnya hormon testosteron pada pria mampu melindungi diri mereka terhadap penyakit ini. Penelitian ini dipimpin oleh Vanderbilt University Medical Center di Tennessee.

Asma. (Best Health Magazine Canada)

Para ilmuwan mengatakan wanita berisiko dua kali lebih besar untuk mengidap asma seperti arthritis dan multiple sclerosis.

Mereka menjelaskan hormon wanita tidak melindungi diri mereka terhadap asma sedangkan testosteron bisa mengurangi peradangan.

Gejala utama dari kondisi paru-paru umum adalah batuk, sesak napas, dada yang kencang dan asma. Asma pada umumnya dapat ditangani dengan inhaler.

BACA SELANJUTNYA

Asma dan Bronkitis Sering Dianggap Sama, Dokter Jelaskan Bedanya