Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Warna kulit eksotis saat ini menjadi dambaan sebagian wanita karena dinilai lebih seksi dan menarik. Untuk mendapatkan warna kulit ini, beberapa cara dilakukan misalnya berjemur di bawah sinar matahari langsung maupun berjemur dalam ruangan atau tanning indoor.
Namun, apakah tanning indoor aman untuk kulit?
Dilansir dari medicaldaily, radiasi UVA yang dipancarkan oleh lampu fluorescent sebenarnya lebih intens daripada UVA di bawah sinar matahari.
Beberapa risiko kesehatan di bawah ini mungkin saja dialami jika melakukan tanning indoor.
Baca Juga
1. Infeksi
Tempat tidur yang digunakan untuk tanning bisa menjadi tempat berkumpulnya bakteri jika tidak dibersihkan. Tempat tidur ini dirancang untuk menginduksi keringat yang dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri atau virus.
''Jika tempat tidur tidak bersih, kamu juga bisa terinfeksi penyakit kulit seperti kutil kelamin, ruam kulit, kutil kulit, dan bercak-bercak pada kulit,'' kata Dr. Gery P. Guy Jr. dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.
2. Kerusakan mata
Menurut American Academy of Ophthalmology, paparan radiasi UV selama tanning indoor berpotensi merusak struktur eksternal dan internal mata dan kelopak mata.
Katarak, misalnya, disebabkan oleh paparan radiasi UV berlebihan. Risiko lain yang mungkin terjadi termasuk peradangan kornea, kerusakan membran di dalam kelopak mata dan rongga mata bahkan kanker yang memengaruhi uvea bisa terbentuk.
Penutup mata yang dirancang hanya menutup mata namun tidak dapat menghentikan radiasi.
3. Kanker kulit
Para ahli mencatat radiasi UVA yang dipancarkan oleh lampu fluoresen mempunyai radiasi yang lebih kat daripada sinar matahari alami.
Lebih dari setengah kasus melanoma (sekitar 65 persen) terkait dengan paparan UV baik dari matahari maupun dari lampu fluoresen.
Organisasi Kesehatan Dunia juga telah mengklasifikasikan alat tanning indoor sebagai karsinogenik bagi manusia yang merupakan kategori risiko kanker tertinggi.
4. Kecanduan
Dr Bryon Adinoff, seorang profesor di University of Texas Southwestern Medical Center mengatakan tanning indoor dapat membuat candu bagi para penikmatnya. Itulah yang membuat seseorang mungkin akan terus melakukan tanning indoor meski sudah menderita kanker kulit.
Pertimbangkan beberapa risiko tanning indoor di atas sebelum melakukannya ya.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
Beda antara Musim Dingin dan Panas, Berapa Lama Kita Perlu Berjemur?
-
Selain Berjemur, Sumber Vitamin D Alami Bisa Didapat dari Makanan Ini
-
Sinar Matahari Tidak Bisa Bunuh Virus Corona Covid-19, Ini Kata WHO!
-
Vitamin D dari Berjemur Bisa Bunuh Virus Corona Covid-19, Benarkah?
-
Nekat Berjemur meski Sudah Dilarang Pemerintah, Wanita Ini Ditangkap Polisi
-
Berjemur Bisa Bunuh Virus Corona Covid-19? Ini Faktanya!
-
Penting, Lakukan 4 Langkah Ini pada Hari Pertama Diare
-
Mengandung 600 Kalori, Ini Tips Konsumsi Boba yang Aman Menurut Ahli Gizi
-
Jangan Dilakukan, Ini 5 Bahaya Minum Sambil Berdiri!
-
Jangan Disepelekan, Kulit Gatal tanpa Ruam Bisa Jadi Tanda Penyakit Kronis