Rabu, 01 Mei 2024
Rauhanda Riyantama | Yuliana Sere : Minggu, 07 Oktober 2018 | 07:15 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Warna kulit eksotis saat ini menjadi dambaan sebagian wanita karena dinilai lebih seksi dan menarik. Untuk mendapatkan warna kulit ini, beberapa cara dilakukan misalnya berjemur di bawah sinar matahari langsung maupun berjemur dalam ruangan atau tanning indoor.

Namun, apakah tanning indoor aman untuk kulit?

Dilansir dari medicaldaily, radiasi UVA yang dipancarkan oleh lampu fluorescent sebenarnya lebih intens daripada UVA di bawah sinar matahari.

Beberapa risiko kesehatan di bawah ini mungkin saja dialami jika melakukan tanning indoor.

1. Infeksi

Tempat tidur yang digunakan untuk tanning bisa menjadi tempat berkumpulnya bakteri jika tidak dibersihkan. Tempat tidur ini dirancang untuk menginduksi keringat yang dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri atau virus.

''Jika tempat tidur tidak bersih, kamu juga bisa terinfeksi penyakit kulit seperti kutil kelamin, ruam kulit, kutil kulit, dan bercak-bercak pada kulit,'' kata Dr. Gery P. Guy Jr. dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.

2. Kerusakan mata

Menurut American Academy of Ophthalmology, paparan radiasi UV selama tanning indoor berpotensi merusak struktur eksternal dan internal mata dan kelopak mata.

Katarak, misalnya, disebabkan oleh paparan radiasi UV berlebihan. Risiko lain yang mungkin terjadi termasuk peradangan kornea, kerusakan membran di dalam kelopak mata dan rongga mata bahkan kanker yang memengaruhi uvea bisa terbentuk.

Penutup mata yang dirancang hanya menutup mata namun tidak dapat menghentikan radiasi.

Tanning indoor

3. Kanker kulit

Para ahli mencatat radiasi UVA yang dipancarkan oleh lampu fluoresen mempunyai radiasi yang lebih kat daripada sinar matahari alami.

Lebih dari setengah kasus melanoma (sekitar 65 persen) terkait dengan paparan UV baik dari matahari maupun dari lampu fluoresen.

Organisasi Kesehatan Dunia juga telah mengklasifikasikan alat tanning indoor sebagai karsinogenik bagi manusia yang merupakan kategori risiko kanker tertinggi.

4. Kecanduan

Dr Bryon Adinoff, seorang profesor di University of Texas Southwestern Medical Center mengatakan tanning indoor dapat membuat candu bagi para penikmatnya. Itulah yang membuat seseorang mungkin akan terus melakukan tanning indoor meski sudah menderita kanker kulit.

Pertimbangkan beberapa risiko tanning indoor di atas sebelum melakukannya ya.

BACA SELANJUTNYA

Mengandung 600 Kalori, Ini Tips Konsumsi Boba yang Aman Menurut Ahli Gizi