Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Mengambil potret diri atau biasa disebut selfie memang sangat populer dan melekat di kalangan remaja yang tumbuh di besar di era digital.
Terlebih dengan adanya media sosial, seseorang dapat menunjukkan bakat memotret diri atau objek lain pada orang lain. Tidak hanya pada remaja, bahkan orang tua juga menyukai selfie.
Walaupun terlihat wajar, terlalu sering selfie dapat berdampak buruk pada kesehatan mental remaja seperti depresi dan kecemasan meningkat. Kok bisa? begini ulasannya.
1. Mengarah pada citra diri yang negatif
Baca Juga
Tidak semua hasil jepretan foto sesuai dengan harapan. Seseorang akan menghabiskan banyak waktu hanya untuk mendapatkan satu foto yang bagus untuk diunggah.
Rasa tidak puas sering muncul karena angle kurang pas, pencahayaan kurang baik, atau bahkan tidak puas dengan wajah sendiri.
Sebuah studi yang diterbitkan pada The Journal of Early Adolescence menunjukkan bahwa remaja yang mengunggah banyak selfie cenderung memiliki kesadaran tinggi dengan penampilan dirinya sendiri. Hal ini juga sejalan dengan meningkatkan citra negatif pada bentuk tubuh tertentu.
Menurut penelitian, gadis remaja yang terlalu sering selfie cenderung mudah cemas dan khawatir. Sebanyak 35 persen merasa khawatir dengan penampilannya dengan selfie yang diunggah teman dan 27 persen merasa khawatir dengan foto yang mereka unggah sendiri.
2. Terobsesi mendapat likes banyak
Dari hasil sebuah penelitian, beberapa orang merasa dirinya jelek dan muncul kekecewaan saat tidak banyak yang menyukai dan mengomentari foto yang mereka unggah.
Pikiran seorang remaja terkadang juga menjadi kacau hanya karena likes tidak sesuai harapan.
Kondisi ini akan membuat seseorang mencari cara untuk menarik perhatian orang lain, dengan cara yang wajar seperti membuat video konyol, hingga yang tidak wajar seperti sengaja mem-bully temannya, merokok, atau melakukan hal lain yang merusak reputasi mereka.
Walau sudah remaja, peran orangtua dalam membimbing anaknya tetap dibutuhkan. Orangtua perlu memberi pemahaman pada anak agar bijak dalam menggunakan media sosial.
Selain itu, batasi penggunaan gadget pada anak saat sedang bersama keluarga dan sebelum jam tidurnya.
Terkini
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
Berita Terkait
-
Ingin Punya Kesehatan Mental yang Bagus? Hiatus dari Media Sosial selama Seminggu Saja!
-
Demi Hal Ini, Selena Gomez Sudah Berhenti Bermain Media Sosial Sejak 4,5 Tahun Lalu
-
Pengobatan Ini Dinilai Efektif Mengatasi Kecanduan Video Game dan Internet
-
Manusia Punya 6 Indera, Fungsi yang Keenam Sangat Penting
-
Derita Long Covid, Tubuh Gadis Remaja Ini Menjadi Sangat Lemah
-
Kekerasan Emosional Dapat Menyebabkan Depresi dan Rendahnya Harga Diri
-
Menulis Jurnal Setiap Hari Baik untuk Kesehatan Mental!
-
Sendiri Bukan Berarti Tidak Happy! Begini Cara Bahagia Meski Sendirian
-
4 Tanda Perlu Istirahat dari Media Sosial, Apa Saja?
-
5 Manfaat Bersepeda, Bagus untuk Kesehatan Mental Juga Lho