Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Ketindihan yang istilah medisnya disebut dengan sleep paralysis merupakan suatu keadaan tubuh dalam kondisi "lumpuh" saat sedang tertidur. Seseorang yang mengalami hal tersebut, sulit bahkan tidak bisa menggerakkan tubuhnya.
Akibatnya, ketika terbangun nafas akan terengah-engah. Informasi yang beredar di masyarakat, ketindihan dikaitkan dengan adanya gangguan makhluk halus. Padahal, dari segi medis ada penjelasan ilmiah mengapa sleep paralysis bisa terjadi.
Sleep paralysis sendiri merupakan suatu gangguan tidur yang menyebabkan hal tidak diinginkan terjadi ketika seseorang tertidur. Lebih jelasnya, ketika seseorang tertidur, ia akan memasuki empat fase, dan fase terakhir adalah REM (rapid eye movement).
REM atau tidur bermimpi ini akan membuat pernafasan menjadi tidak teratur, detak jantung dan aktivitas otak meningkat, serta gelisah. Nah, jika seseorang terbangun atau tersentak ketika memasuki siklus REM, maka ia akan mengalami sleep paralysis.
Baca Juga
Dalam sebuah jurnal berjudul Clinical Psychological Science, menyebutkan bahwa sensasi panik dan kelelahan akan membuat seseorang semakin tertekan. Penyebab lain dari kelumpuhan tidur ini adalah jam tidur yang berantakan, stress, dan posisi tidur (terlentang). Selain itu penggunaan obat tertentu juga bisa memicu seseorang mengalami kelumpuhan tidur. Bahkan faktor keturunan juga memiliki andil dalam gangguan tidur ini.
Lalu bagaimana cara menyikapinya?
Ketika kamu mengalami sleep paralysis, cobalah untuk menarik napas secara dalam dan hembuskan kuat-kuat. Lalu, terus paksa tubuh untuk bergerak, agar segera terjaga. Tidak perlu khawatir jika terkena gangguan ini, karena hal tersebut wajar terjadi. Agar di kemudian hari tidak terulang lagi, lakukan hal-hal pencegahan.
Seperti tidur tepat waktu, tidak begadang, olahraga, dan lain sebagainya. Namun, jika tidak kunjung sembuh kamu bisa segera konsultasikan ke dokter supaya mendapat penanganan lebih lanjut.
Terkini
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
Berita Terkait
-
Awas, Perempuan dengan Berat Badan Naik Turun Berisiko Alami Gangguan Tidur
-
Studi: Kebanyakan Makan Junk Food Bisa Picu Gangguan Tidur Remaja
-
Sering Terbangun saat Tidur Malam? 6 Kondisi Ini Bisa Jadi Penyebabnya
-
Punya Kebiasaan Mendengkur? Peneliti AS Kembangkan Obat untuk Meredakannya
-
Kompleks, Gejala Serangan Jantung pada Perempuan Bisa Sangat Beragam
-
Sering Mengalami Ketindihan? Menurut Ahli, Begini Cara Mengatasinya
-
Mengenal Bruxism, Kebiasaan Menggertakkan Gigi saat Tidur
-
Jangan Diabaikan, Insomnia Kronis Dapat Memicu Penyakit Lain!
-
Waduh! Kurang Tidur Ternyata Berdampak pada Kesehatan Mental
-
Tidur Larut Malam Terlambat 1 Menit Saja Bisa Tingkat Risiko Sakit Jantung!