Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Penelitian menemukan mainan anak yang berbahan plastik dan gadget bisa mengandung bahan kimia beracun yang bisa mempengaruhi perkembangan otak anak.
Paparan organofosfat ester (OPE) tingkat rendah sekalipun, yang dirancang untuk membuat produk tahan api bisa mempengaruhi tingkat IQ, perhatian dan memori anak-anak.
Bahan kimia yang digunakan di banyak mainan, smartphone, kursi dorong, kasur dan perabot serta bahan-bahan lainnya yang tahan api tersebut bisa menyebabkan kanker dan masalah kesuburan.
Dr Heather Patisaul, dari Carolina State University, mengatakan penggunaan ester organofosfat dalam segala hal, mulai dari TV hingga kursi mobil seringkali dianggap aman.
Baca Juga
-
Ketahui Zoom Dysmorphia, Terjadi pada Orang yang Sering Konferensi Video
-
Dialami Banyak Orang, Ketahui Alasan Dasar Seseorang Merasa Insecure
-
Inlah Perilaku Orang yang Takut Terhadap Penolakan, Kamu Termasuk?
-
Bereaksi Seperti 5 Hal Ini saat Hadapi Rintangan Justru Bikin Makin Sulit!
-
Pemanis Buatan di Minuman Ringan Bisa Bikin Kamu Tambah Lapar, lho!
-
Tidur Telentang dan Miring Disebut Posisi Tidur Terbaik Oleh Ahli, Mengapa?
Sayangnya, bahan kimia ini justru sama berbahayanya dengna bahan kimia lainnya yang menjadi penggantinya. Ester organofosfat bisa mengancam perkembangan otak seluruh generasi.
"Jika kita tidak menghentikan penggunaannya sekarang, konsekuensinya akan serius dan tidak dapat diubah," kata Dr Heather dikutip dari The Sun.
Ester organofosfat (OPE) sering digunakan dalam banyak produk konsumen untuk memenuhi peraturan risiko terbakar. Studi sebelumnya telah menemukan bahwa OPE dapat berpindah dari suatu produk, seperti smartphone Studi sebelumnya telah menemukan bahwa OPE dapat berpindah dari suatu produk, seperti smartphone maupun dalam tubuh seseorang.
Bahkan, hasil tes menemukan ASI bisa mengandung OPE yang bisa ditransfer langsung ke bayi ketika menyusui. Studi baru, yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Health Perspectives, menyimpulkan bahwa OPE harus dihilangkan atau dikurangi penggunaannya.
"Jika produsen ingin mengganti bahan kimia lainnya dalam pembuatan produk mereka, pastikan bahan kimia alternatifnya tidak berbahaya," katanya.
Sebelumnya, seorang balita usia 2 tahun terbaris dalam kondisi kritis setelah menelan 14 magnet karena dikira permen. Balita bernama Becca McCarthy mengira bola magnet itu permen karena berwarna-warni yang cerah.
Becca menelan bola-bola magnet itu ketika bermain dan tanpa sepengetahuan ibunya. Dokter pun harus mengeluarkan mainannya dari usus.
Terkini
- 5 Tips Menjaga Kesehatan Anak ala Tasya Kamila, Bisa Ditiru Moms!
- Bayi Menangis Tak Selalu karena ASI Kurang, Jangan Buru-Buru Kasih Sufor
- Orangtua Jangan Sepelekan Susah Makan pada Anak, Bisa Pengaruhi Respons Imun Lho
- 4 Manfaat Minyak Telon untuk Anak, Tak Cuma Meredakan Perut Kembung
- Dokter Ungkap Bahaya Anak Makan Sambil Nonton TV, Orangtua Perlu Tahu
- Trik Biar Anak Mau ke Dokter Tanpa Rewel, Ini Caranya
- 4 Rincian Pengobatan Asma pada Anak, Orangtua Perlu Tahu!
- STUNTING: Ciri-ciri, Penyebab dan Pencegahan
- Kasus Campak Mewabah Lagi, Orangtua Perlu Lakukan 5 Hal ini untuk Pencegahan
- 4 Tips Jadikan Anak Sehat dan Aktif, Salah Satunya Beri Multivitamin
Berita Terkait
-
Tidak Semua Mainan Seks Dapat Dimasukkan ke Organ Intim, Dampaknya Bisa Fatal!
-
Jangan Pakai Mainan Seks yang Sama 2 Kali dalam 24 Jam, Ini Dampak Buruknya!
-
Peneliti Temukan 50 Bahan Kimia Baru Dalam Tubuh Ibu Hamil & Bayinya
-
Hati-Hati, Bahan Kimia yang Ditemui Sehari-hari Bisa Berdampak ke Sperma!
-
Hati-Hati, Ada Lebih dari 100 Bahan Kimia Berbahaya di Mainan Plastik Anak
-
6 Kebiasaan yang Perlu Dihindari Usai Berhubungan Seks
-
Studi: Polusi Udara Terkait Lalu Lintas Bisa Pengaruhi Perkembangan Otak
-
Segera Pakai, Efektivitas Tetes Air Mata Makin Berkurang Usai Segel Dibuka
-
Peneliti: Lingkungan Keluarga Memengaruhi Perkembangan Otak di Masa Remaja
-
Cegah Corona Covid-19, Begini Cara Bersihkan Mainan Anak!