Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Menerapkan pola asuk anak yang baik memang bisa menjadi hal yang menantang. Bagimanapun, pola asuh terutama di masa kanak-kanak akan berpengaruh pada kepribadian anak di masa depan.
Melansir dari Times of India pola asuh juga berpengaruh pada kesehatan mental. Dalam hal ini, berikut beberapa pola asuh yang bisa memengaruhi kesehatan mental anak, antara lain:
1. Mengabaikan emosi anak
Anak-anak memiliki niat murni. Jadi apapun yang mereka rasakan memiliki esensi sejatinya sendiri. Mengabaikan perasaan dan ekspresi mereka hanya akan menghancurkan rasa individualitas mereka.
Baca Juga
-
WHO: India Diprediksi akan Capai Herd Immunity Pada Akhir Tahun 2021
-
CDC: Tak Vaksin Covid-19 Tingkatkan Risiko Rawat Inap 29 Kali Lipat
-
Waduh, Viral Load Varian Delta 300 Kali Lipat Lebih Tinggi dari Lainnya!
-
Vaksin Covid-19 Bantu Ibu Menyusui Lindungi Bayinya Lewat ASI
-
Suasana Hati Sedang Buruk? Coba Lakukan Lima Hal Berikut
-
Beberapa Pertimbangan Dokter saat Merawat Pasien Covid-19, Apa Saja?
Pola asuh ini akan membuat anak-anak lebih ragu-ragu dan berkontribusi dalam memicu kecemasan. Oleh karena itu, sebagai orangtua Anda jangan pernah menganggap remeh emosi anak.
2. Meremehkan keputusan dan pilihan anak
Sebagai orangtua, Anda memiliki hak untuk turun tangan ketika anak Anda tidak dapat membuat keputusan. Namun, daripada meremehkan apa yang ada dalam pikiran mereka, pikirkan cara untuk mengarahkan mereka ke pilihan hidup yang dirasa paling baik untuk mereka.
Jika Anda meremehkan keputusan mereka, kemungkinan mereka akan menyimpan semuanya di masa depan dan tidak akan mengungkapkan keinginan pribadi mereka.
3. Menuntut kesempurnaan
Anak-anak harus diajari untuk bercita-cita tinggi, tetapi Anda tentu tak boleh memaksa. Banyak orangtua, menginginkan yang terbaik untuk anak-anak mereka, menuntut dan mengharapkan kesempurnaan dari anak-anak.
4. Memaksa mereka untuk mematuhi nilai dan norma dari konstruksi sosial
Sering kali anak-anak memiliki cara mereka sendiri untuk berekspresi dan ada beberapa yang menurut masyarakat berbeda. Anda harus menerapkan diri bahwa berbeda bukan berarti salah, meski menurut norma dan aturan yang dibangun secara sosial kadang sulit diterima.
Misalnya, jika seorang anak laki-laki ingin belajar balet dan mengenakan pakaian berwarna merah muda maka biarkanlah.
Terkini
- 5 Tips Menjaga Kesehatan Anak ala Tasya Kamila, Bisa Ditiru Moms!
- Bayi Menangis Tak Selalu karena ASI Kurang, Jangan Buru-Buru Kasih Sufor
- Orangtua Jangan Sepelekan Susah Makan pada Anak, Bisa Pengaruhi Respons Imun Lho
- 4 Manfaat Minyak Telon untuk Anak, Tak Cuma Meredakan Perut Kembung
- Dokter Ungkap Bahaya Anak Makan Sambil Nonton TV, Orangtua Perlu Tahu
- Trik Biar Anak Mau ke Dokter Tanpa Rewel, Ini Caranya
- 4 Rincian Pengobatan Asma pada Anak, Orangtua Perlu Tahu!
- STUNTING: Ciri-ciri, Penyebab dan Pencegahan
- Kasus Campak Mewabah Lagi, Orangtua Perlu Lakukan 5 Hal ini untuk Pencegahan
- 4 Tips Jadikan Anak Sehat dan Aktif, Salah Satunya Beri Multivitamin
Berita Terkait
-
Pada Keluarga Miskin, Keterlibatan Ayah Mengasuh Baik bagi Mental Anak
-
Dianggap Buruk, Pakai Ponsel saat Mengasuh Anak Bisa Bermanfaat
-
Hari Ayah, Begini Perannya pada Perkembangan Anak Sejak Satu Jam Dilahirkan
-
Cegah Anak Tumbuhkan Sikap Rasis, Coba Terapkan Tips Parenting Ini!
-
Beberapa Mitos soal Kecerdasan Anak, Anda Masih Percaya Salah Satunya?
-
Julukan 'Babang Tamvan' Ternyata Buat Anak Andika Mahesa Jadi Korban Bully
-
Anak Tanya tentang Masturbasi, Ini Jawaban Presenter Novita Angie
-
Begini Cara Artika Sari Devi Batasi Penggunaan Gadget untuk Buah Hatinya!
-
2 Kesalahan Pola Asuh yang Kerap Dilakukan Orang Tua Zaman Now, Cek Yuk!
-
Psikolog Duga Anak SMP Pelaku Kekerasan Tiru Kelakukan Orangtua