Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Penelitian baru dari Belanda yang terbit di The Lancet menyatakan bahwa selama pandemi, kelahiran prematur justru menurun. Para peneliti menemukan bahwa tingkat kelahiran prematur turun antara 15 hingga 23 persen.
"Kami bisa melihat bahwa dampak ini nyata," kata kata ahli neonatologi dan penulis studi utama Jasper Been pada Insider.
Studi ini didasarkan pada dua laporan awal dari Denmark dan Irlandia yang dirilis selama musim panas. Dalam kedua laporan tersebut dokter menemukan bahwa angka kelahiran prematur turun drastis.
Diana Garretto, MD, seorang OB-GYN dan spesialis kedokteran janin ibu di Stony Brook Medicine di New York, mengatakan kepada Insider bahwa ada banyak faktor yang memengaruhi kelahiran prematur. "Ini rumit," kata Diana Garretto, MD.
Baca Juga
-
Jelang Hari Diabetes Sedunia 2020, Diabetasol Ajak Caregiver Lebih Peduli
-
Studi Italia: Hampir 17 Persen Pasien Sembuh Covid-19 Masih Memiliki Virus
-
Jangan Asal, Ini Waktu Mandi yang Tepat saat Bekerja dari Rumah
-
Beda dengan Flu Musiman, Ini 4 Cara Penyebaran Virus Corona Covid-19
-
Waduh, Radang Lidah Bisa Jadi Tanda Infeksi Virus Corona Covid-19
-
Instagram Ajak Orangtua Pahami Masalah Kesehatan Mental Anak
Melansir dari Insider, turunnya angka kelahiran prematur selama pandemi membuat para peneliti menerka-nerka lebih spesifik mengenai faktor yang mungkin bisa memprediksi penyebab menurunnya angka prematur. Garretto mengatakan ada kemungkinan bahwa berada di rumah selama pandemi membantu melindungi wanita hamil dari stres terkait pekerjaan.
"Virus tertentu juga telah dikaitkan dengan kelahiran prematur, jadi mungkin lebih sedikit perempuan yang terpapar saat menjaga jarak," ujar Garretto.
"Namun di sisi lain, banyak orang mengalami lebih banyak stres selama pandemi, jadi sulit untuk mengatakan apakah lockdown akan berdampak positif atau negatif secara keseluruhan bagi perempuan hamil," imbuhnya.
Para ilmuwan tidak sepenuhnya memahami bagaimana kelahiran prematur dipengaruhi oleh pandemi.
Dalam studi ini, para peneliti menegaskan bahwa bayi yang lahir mati tidak dimasukkan dalam kumpulan data mereka. Oleh karena itu, ada asumsi lain yang menyatakan bahwa penurunan angka kelahiran prematur bisa jadi karena lebih banyak bayi yang meninggal.
Terkini
- 5 Tips Menjaga Kesehatan Anak ala Tasya Kamila, Bisa Ditiru Moms!
- Bayi Menangis Tak Selalu karena ASI Kurang, Jangan Buru-Buru Kasih Sufor
- Orangtua Jangan Sepelekan Susah Makan pada Anak, Bisa Pengaruhi Respons Imun Lho
- 4 Manfaat Minyak Telon untuk Anak, Tak Cuma Meredakan Perut Kembung
- Dokter Ungkap Bahaya Anak Makan Sambil Nonton TV, Orangtua Perlu Tahu
- Trik Biar Anak Mau ke Dokter Tanpa Rewel, Ini Caranya
- 4 Rincian Pengobatan Asma pada Anak, Orangtua Perlu Tahu!
- STUNTING: Ciri-ciri, Penyebab dan Pencegahan
- Kasus Campak Mewabah Lagi, Orangtua Perlu Lakukan 5 Hal ini untuk Pencegahan
- 4 Tips Jadikan Anak Sehat dan Aktif, Salah Satunya Beri Multivitamin
Berita Terkait
-
Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!
-
Ada Orang Belum Pernah Terinfeksi Virus Corona Covid-19, Ahli Ungkap Penyebabnya!
-
Produk Obat-obatan Palsu Merajalela Selama Pandemi Covid-19, Terutama di India
-
Pengobatan Ini Dinilai Efektif Mengatasi Kecanduan Video Game dan Internet
-
Flu Rusia yang Terjadi 133 Tahun Silam Diduga Berasal dari Virus Corona
-
Pandemi Virus Corona Perburuk Kesehatan Tulang Anak, Ini Solusinya!
-
WHO: Pandemi Virus Corona Bisa Berakhir Tahun Ini, Asalkan...
-
Pandemi Buruk Berakhir, Ahli Sebut Varian Omicron Tidak Berlipat Ganda!
-
Cara Mencegah agar Tidak Melahirkan Prematur, Inilah yang Perlu Dilakukan!
-
Ahli Optimis Varian Omicron Bisa Ubah Pandemi Jadi Endemik