Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Hanna Kirana meninggal dunia di usia 23 tahun karena mengalami gagal jantung pada Selasa (2/11/2021) kemarin.
"Ayahnya bilang Hanna meninggal jam 9 malam karena gagal jantung," ungkap Icha, asisten Hanna Kirana saat dihubungi wartawan pada Rabu (3/11/2021).
Meninggalnya Hanna Kirana karena gagal jantung seharusnya menjadi pembelajaran bagi semua orang. Apalagi, penyebab gagal jantung berbeda dengan pria.
Dilansir dari Clevel and Clinic, wanita cenderung mengalami gagal jantung diastolik dengan fraksi ejeksi yang lebih normal daripada pria. Fraksi ejeksi adalah pengukuran banyakanya darah yang dipompa keluar dari ventrikel kiri jantung.
Baca Juga
-
Peneliti Menemukan Bukti Virus Corona Menyerang Otak, Apa Dampaknya?
-
Kata Pakar tentang Tes Antibodi Covid-19, Masih Perlukah?
-
Kerap Dilakukan, Operasi Kelamin Bukanlah Solusi untuk Kondisi Interseks
-
4 Mitos tentang Madu, Berikut Faktanya!
-
Sering Sakit Fisik Ketika Stres? Hati-hati, Mungkin Itu Gangguan Psikomatik
-
Studi Baru: Menstruasi Wanita yang Kurang Tidur akan Lebih Sakit dan Berat
Gagal jantung bisa terjadi karena otot jantung yang melemah atau berkaitan dengan otot jantung yang kaku dan tidak fleksibel. Dalam beberapa kasus fraksi ejeksi bisa normal.
Tetapi, pasien bisa mengalami gagal jantung karena peningkatan tekanan di darah jantung dan paru-paru. Selain itu, penyebab gagal jantung pada wanita sering dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, penyakit arteri coroner, penyakit katup dan diabetes mellitus.
Kardiomiopati peripartum juga termasuk penyebaba gagal jantung yang unik pada wanita. Kardiomiopati peripartum adalah perkembangan gagal jantung yang jarang terjadi dalam bulan terakhir kehamilan atau 5 bulan setelah melahirkan.
Bahkan, depresi juga salah satu masalah kesehatan mental yang sering dikaitkan dengan gagal jantung dan lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria.
Meskipun gejala gagal jantung antara pria dan wanita itu sama. Tetapi, wanita cenderung mengalami lebih banyak gejala gagal jantung, seperti sesak napas dan lebih sulit beraktivitas dibandingkan pria.
Meski begitu, wanita dengan gagal jantung biasanya mampu bertahan lebih lama dibandingkan pria dengan gagal jantung. Hal inilah yang membedakan gagal jantung pada pria dan wanita itu berbeda, sehingga perlu diwaspadai.
Terkini
- 5 Fakta Menarik Olahraga Pole Dance yang Dilakukan Azizah Salsha
- Kate Middleton Umumkan Dirinya Menderita Kanker, Tepis Semua Konspirasi Liar yang Beredar
- Ovarium Kiri Kiky Saputri Diangkat karena Kista, Masih Adakah Peluang Hamil di Kondisi Ini?
- Takut ASI Berkurang Drastis saat Puasa? Begini Kata Dokter
- Wulan Guritno Berhenti Konsumsi Gula, Manfaatnya Tak Cuma Bikin Kulit Lebih Kenyal Lho
- Seperti Dialami BCL, Ini 5 Penyebab Perut Buncit pada Wanita
- Mengenal Sindrom Stevens-Johnson yang Dialami Kartika Putri, Wajahnya Dipenuhi Luka Melepuh
- Agar Ibu dan Bayi Tetap Sehat, Ketahui 5 Cara Mengatasi Baby Blues
- 3 Manfaat Pilates, Olahraga yang Rutin Dilakukan Bunga Citra Lestari
- Celine Dion Alami Stiff Person Syndrome, Apa Itu?
Berita Terkait
-
Pakar Jelaskan Gejala Awal Gagal Jantung yang Seringnya Tidak Diperhatikan Penderita, Apa Saja?
-
Rima Melati Sempat Alami Gagal Jantung, Ini Bedanya dengan Serangan Jantung!
-
Rima Melati Alami Gagal Jantung Sebelum Meninggal, Kenali Penyebab dan Gejalanya!
-
Idang Rasjidi Sempat Dipasang Kateter Jantung Sebelum Meninggal, untuk Apa?
-
Jangan Malas, Cukup Minum Dapat Membantu Cegah Gagal Jantung
-
Minum Air Cukup Bisa Bantu Mencegah Gagal Jantung, Ini Kata Penelitian
-
Ahli: Obat Fibrosis Paru Pada Pasien Covid-19 Baik untuk Gagal Jantung
-
4 Cara Menjaga Kesehatan Jantung Usai Pulih dari Covid-19
-
Cegah Gagal Jantung, Yuk Perbanyak Konsumsi Makanan Nabati
-
Gegara Terlalu Sering Minum Minuman Berenergi, Pria Ini Gagal Jantung