Sabtu, 27 April 2024
Yasinta Rahmawati : Selasa, 13 Oktober 2020 | 08:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Amenorrhea atau amenore dikenal sebagai tidak adanya perdarahan menstruasi. Menstruasi pada wanita umumnya berlangsung tiap bulan dengan rata-rata siklus menstruasi adalah 28 hari. Namun dalam kasus amenore, seorang wanita dapat mengalami ketiadaan menstruasi dalam jangka waktu tertentu.

Dilansir dari Healthline, amenore bisa terjadi karena berbagai alasan. Penyebab tersering adalah kehamilan. Namun, amenore juga bisa disebabkan oleh berbagai faktor gaya hidup, termasuk berat badan dan tingkat olahraga.

Dalam beberapa kasus, ketidakseimbangan hormon atau masalah pada organ reproduksi mungkin menjadi penyebabnya.

Ada dua jenis amenore, yakni primer dan sekunder:

  • Amenore primer: Amenore primer adalah ketika seorang gadis remaja telah mencapai atau melewati usia 16 tahun dan masih belum mendapatkan menstruasi pertamanya. Kebanyakan anak perempuan mulai menstruasi antara usia 9 dan 18, tetapi 12 adalah usia rata-rata.
  • Amenore sekunder" ketika seorang wanita berhenti menstruasi setidaknya selama tiga bulan. Ini adalah bentuk amenore yang lebih umum.

 

Gejala Amenorrhea

Tanda utama amenore adalah tidak adanya periode menstruasi. Bergantung pada penyebab amenore, Anda mungkin mengalami tanda atau gejala lain bersamaan dengan tidak adanya menstruasi, seperti:

  • Keluarnya cairan dari puting susu
  • Rambut rontok
  • Sakit kepala
  • Visi berubah
  • Rambut wajah berlebih
  • Nyeri panggul
  • Jerawat

Kapan Perlu ke Dokter?

Dalam kebanyakan kasus, kedua jenis amenore ini dapat diobati secara efektif. Konsultasikan dengan dokter jika Anda melewatkan setidaknya tiga periode menstruasi berturut-turut, atau jika Anda belum pernah mengalami menstruasi dan Anda berusia 15 tahun atau lebih.

Perawatan untuk amenore bervariasi tergantung pada penyebab yang mendasari. Ketidakseimbangan hormon dapat diobati dengan hormon tambahan atau sintetis, yang dapat membantu menormalkan kadar hormon.

Dokter Anda mungkin juga merekomendasikan untuk membuat perubahan gaya hidup sederhana jika berat badan atau rutinitas olahraga Anda berkontribusi pada kondisi amenore.

BACA SELANJUTNYA

Bokong Terasa Nyeri Saat Menstruasi, 4 Kondisi ini Bisa Jadi Penyebabnya!