Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Ketika menjalin hubungan, umumnya setiap pasangan memilih untuk selalu bahagia dan baik-baik saja. Namun dalam beberapa kasus, justru ada pasangan yang memilih bertahan di hubungan yang tidak bahagia, bahkan cenderung berat.
Lalu muncul pertanyaan, mengapa ada banyak pasangan yang tetap mempertahankan hubungan mereka meski sudah merasa tidak bahagia?
Jawabannya adalah karena orang-orang tersebut tidak ingin mengecewakan pasangannya. Kesimpulan itu didapat berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Samantha Joel, asisten profesor di University of Utah.
Dalam penelitiannya, Joel dan rekan setimnya menyurvei 500 orang yang telah menjalin hubungan selama rerata 38 bulan, dan selama itu pula mereka memikirkan untuk memutuskan hubungan. Para peneliti memantau untuk mengetahui siapa saja yang akhirnya tetap mempertahankan hubungan mereka setelah dua bulan.
Baca Juga
“Kami menemukan, orang-orang yang yakin pasangan mereka ingin mempertahankan hubungan tersebut cenderung tidak akan meminta putus dari pasangan mereka,” kata Joel, seperti dilansir dari laman Health.
Semakin tergantung pasangan seseorang pada orang tersebut, maka semakin mungkin sebuah hubungan tetap bertahan. Karena itu, penelitian ini menunjukkan bahwa banyak orang mempertahankan hubungan demi pasangan mereka meskipun mereka merasa sudah tidak bahagia lagi.
Penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa semakin lama seseorang telah bersama pasangan juga dapat menjadi pertimbangan seseorang itu untuk mempertahankan hubungan yang tidak bahagia.
Selain itu, bagi orang yang sudah menikah, berpisah bukanlah perkara yang mudah. Pasalnya, mereka harus menyewa pengacara perceraian dan membagi harta mereka.
Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami dampak dari melanjutkan hubungan yang sudah tak lagi bahagia. Joel menambahkan, dampak dari keputusan semacam ini bisa positif dan juga negatif, tergantung kondisi hubungan pada setiap individunya.
Mempertimbangkan perasaan pasangan sebelum memutuskan hubungan adalah sesuatu yang wajar. “Saya rasa ini adalah sifat alami manusia, kita ternyata lebih memikirkan orang lain daripada yang kita sangka,” pungkasnya.
Terkini
- 5 Fakta Menarik Olahraga Pole Dance yang Dilakukan Azizah Salsha
- Kate Middleton Umumkan Dirinya Menderita Kanker, Tepis Semua Konspirasi Liar yang Beredar
- Ovarium Kiri Kiky Saputri Diangkat karena Kista, Masih Adakah Peluang Hamil di Kondisi Ini?
- Takut ASI Berkurang Drastis saat Puasa? Begini Kata Dokter
- Wulan Guritno Berhenti Konsumsi Gula, Manfaatnya Tak Cuma Bikin Kulit Lebih Kenyal Lho
- Seperti Dialami BCL, Ini 5 Penyebab Perut Buncit pada Wanita
- Mengenal Sindrom Stevens-Johnson yang Dialami Kartika Putri, Wajahnya Dipenuhi Luka Melepuh
- Agar Ibu dan Bayi Tetap Sehat, Ketahui 5 Cara Mengatasi Baby Blues
- 3 Manfaat Pilates, Olahraga yang Rutin Dilakukan Bunga Citra Lestari
- Celine Dion Alami Stiff Person Syndrome, Apa Itu?
Berita Terkait
-
Tak Pernah Merokok, Pasangan Suami Istri Ini Idap Kanker Paru-paru Stadium 4!
-
Tanda Kamu Pacaran Sama Penderita Gangguan Kepribadian Ambang, Mereka Takut Ditolak!
-
Sinar UV Tak Selalu Buruk, Bisa Tingkatkan Gairah Romantis Pasangan
-
Jangan Tertipu, Menurut Psikolog Pria dengan Ciri Berikut Harus Dihindari
-
Pasangan Tak Jaga Kebersihan Gigi, Waspada Berciuman Bisa Picu Masalah
-
Studi: Mayoritas Pasangan Tetap Puas pada Hubungan Usai Jadi Orangtua
-
Studi: Hubungan Romantis yang Berawal Teman Cenderung Awet dan Bahagia
-
Kunci Pasangan Bahagia, Saling Punya Kuasa dalam Hubungan
-
Lakukan Seks Seminggu Sekali Bisa Pererat Hubungan, Kalau Lebih Sering?
-
Mengapa Pria Jarang yang Punya Sahabat Dibanding Wanita? Ini Jawabannya!