Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Menurut sebuah laporan pada bulan Agustus 2017, menyusui mengurangi risiko wanita terkena kanker payudara. Setiap lima bulan seorang wanita menyusui, risiko terkena kanker payudara menurun sebesar dua persen.
Para peneliti percaya menyusui bisa mengurangi tingkat hormon estrogen yang berkaitan dengan perkembangan kanker payudara.
Menyusui juga dapat membantu menghilangkan sel-sel DNA yang rusak yang mungkin menyebabkan timbulnya tumor.
Dilansir HiMedik dari dailymail, para peneliti dari Institut Amerika untuk Penelitian Kanker dan Dana Penelitian Kanker Dunia menganalisis 18 studi yang meneliti soal menyusui.
Baca Juga
Dari jumlah tersebut, sebanyak 13 kasus meneliti soal lamanya waktu yang dihabiskan untuk menyusui. Laporan itu juga menemukan kelebihan berat badan setelah menopause meningkatkan risiko seorang wanita terkena kanker payudara.
Untuk wanita pra dan pascamenopause, alkohol meningkatkan risiko kanker payudara namun bisa diatasi dengan olahraga. Bayi yang mendapat ASI juga kurang mungkin untuk berisiko obesitas saat masa pertumbuhan.
Penulis studi Alice Bender mengatakan, ''Menyusui dapat menawarkan perlindungan kanker bagi ibu dan anak.''
Tak hanya itu, menyusui juga melindungi diri terhadap stroke. Sebuah riset menunjukkan menyusui mengurangi risiko stroke wanita, terlepas dari rasnya, sebesar 23 persen.
Pada wanita Hispanik, risikonya menurun sebesar 32 persen. Beberapa penelitian telah melaporkan bahwa menyusui dapat mengurangi tingkat kanker payudara, kanker ovarium dan risiko mengembangkan diabetes tipe 2 pada seorang ibu.
Temuan terbaru menunjukkan manfaat menyusui pada penyakit jantung dan faktor risiko kardiovaskular khusus lainnya.
Para ilmuwan menambahkan faktor gaya hidup lainnya juga dapat melindungi perempuan terhadap risiko penyakit ini.
Dr Jacobson mengatakan, ''Menyusui hanyalah salah satu dari banyak faktor yang berpotensi melindungi terhadap stroke.
Aktivitas seperti olahraga yang cukup, memilih makanan sehat, tidak merokok dan mencari pengobatan jika diperlukan untuk menjaga tekanan darah, kolesterol dan gula darah dalam kisaran normal juga menjadi faktor yang bisa melindungi diri dari stroke.
Terkini
- 5 Fakta Menarik Olahraga Pole Dance yang Dilakukan Azizah Salsha
- Kate Middleton Umumkan Dirinya Menderita Kanker, Tepis Semua Konspirasi Liar yang Beredar
- Ovarium Kiri Kiky Saputri Diangkat karena Kista, Masih Adakah Peluang Hamil di Kondisi Ini?
- Takut ASI Berkurang Drastis saat Puasa? Begini Kata Dokter
- Wulan Guritno Berhenti Konsumsi Gula, Manfaatnya Tak Cuma Bikin Kulit Lebih Kenyal Lho
- Seperti Dialami BCL, Ini 5 Penyebab Perut Buncit pada Wanita
- Mengenal Sindrom Stevens-Johnson yang Dialami Kartika Putri, Wajahnya Dipenuhi Luka Melepuh
- Agar Ibu dan Bayi Tetap Sehat, Ketahui 5 Cara Mengatasi Baby Blues
- 3 Manfaat Pilates, Olahraga yang Rutin Dilakukan Bunga Citra Lestari
- Celine Dion Alami Stiff Person Syndrome, Apa Itu?
Berita Terkait
-
Takut ASI Berkurang Drastis saat Puasa? Begini Kata Dokter
-
Pengidap Kanker Payudara Semakin Muda, Ingatkan Lagi Pentingnya Deteksi Dini Melalui Sadari dan Sadanis
-
Ketua IDAI Sarankan Ibu Menyusui Banyak Konsumsi Makanan Tinggi Protein
-
Kurangi Asupan Garam Harian Anda, Dampaknya Sangat Besar untuk Tubuh
-
Olivia Newton-John Meninggal Dunia Karena Kanker Payudara, Waspadai Gejala dan Penyebabnya!
-
Doyok Sempat Terkena Stroke Ringan, Kenali 4 Penyebabnya!
-
Pelawak Doyok Terkena Stroke Ringan, Ini Bedanya dengan Stroke Biasa!
-
4 Masalah Puting Payudara yang Kerap Dialami Ibu Menyusui, Apa Saja?
-
Bukan Menyehatkan, Studi Baru: Lari Meningkatkan Risiko Serangan Jantung pada Pria
-
4 Penyebab ASI Tidak Keluar, Ketahui Cara Mengatasinya