Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Pada umumnya menstruasi kerap mengganggu para wanita. Selain lebih sensitif, juga menimbulkan rasa sakit dan mood yang naik turun. Bahkan, ada yang merasakan horny (hasrat seksual meningkat) saat mens.
Meski terasa aneh, namun hal ini wajar terjadi. Dikutip dari berbagai sumber, berikut penjelasan dari para ahli.
1. Peneliti menemukan perubahan level estrogen & progesteron bisa berefek serius sama dorongan seksual
Dalam sebuah studi yang diterbitkan pada jurnal Hormones and Behavior, peneliti menyelidiki hubungan antara level hormon, catatan aktivitas seksual, dan kapan dorongan seksual terjadi. Penyelidikan ini melibatkan sekelompok wanita dengan tingkat pendidikan sarjana dan dilakukan selama dua bulan penuh siklus mentruasi.
Baca Juga
Hasilnya, peneliti menemukan hubungan antara perubahan level hormon dan dorongan seksual. Perubahan level estrogen dan progesteron ternyata bisa berefek serius terhadap dorongan seksual para wanita ini.
2. Sebenarnya sebelum periode datang, hormon dalam level tinggi semua. Tapi mereka saling bertabrakan saat menstruasi
Nan Wise, Ph.D., seorang ahli syaraf kognitif dan terapis seks mengatakan, "selama minggu pertama siklus, di mana wanita mengalami menstruasi, estrogen mulai terus-menerus naik kerjanya." Di saat seperti inilah wanita merasa cukup matang untuk horny dan seperti ingin melakukan aktivitas seksual sesegera mungkin.
Sementara itu, selama dan tepat setelah menstruasimu selesai adalah masa progesteron berada dalam kondisi terendah. Progesteron sendiri bertugas menekan dorongan seksual. Kalau progesteron sedang rendah, otomatis dorongan seksual akan tinggi. Di saat yang sama, estrogen meluncur naik dan membuat rasa horny semakin meletup-letup.
3. Selama menstruasi, estrogen menaikkan libido dan hasrat seksual. Sedangkan progesteron menstabilkan hormon yang selama ini menekan libido
Adeeti Gupta, M.D. menyampaikan jika hormon estrogen naik, libido dan hasrat seksual wanita juga akan naik. Keduanya memiliki hubungan yang berbanding lurus. Sementara itu, progesteron bertugas menstabilkan hormon yang menekan libido. Setelah progesteron bekerja, libido pun terasa lebih meningkat.
4. Tapi selain alasan hormon, ada alasan lain wanita horny pas lagi dapet: kenyamanan fisik ketika merasa stres dan sakit
Kalau melihat dari siklusnya, sebenarnya puncak masa horny wanita bukanlah saat menstruasi. Puncak masa horny sejatinya adalah saat ovulasi, yaitu saat sel telur matang, dilepaskan, dan siap dibuahi oleh sperma. Di saat inilah, wanita dikatakan subur. Masa ini terjadi pada dua minggu setelah menstruasi.
Melihat fakta ini, Nan Wise, Ph.D. menyimpulkan bahwa bukan masalah hormon saja yang membuat wanita horny saat mens, adalah kenyamanan fisik yang turut menyebabkannya. Saat menstruasi, wanita akan merasa stres dan sakit. Aktivitas seksual dianggap akan mengurangi stres dan sakit yang ditimbulkan.
5. Hal utama yang harus diketahui adalah menstruasi melibatkan siklus naik turunnya estrogen, progesteron, testosteron, dan DHEA. Semuanya berkaitan dengan seks
Menurut Adeeti Gupta, M.D., dokter ahli kandungan dan pendiri Walk In GYN Care, siklus menstruasi wanita merupakan proses naik dan turunnya hormon estrogen, progesteron, testosteron, dan DHEA. Seluruh hormon tersebut punya peran penting dalam dorongan seksual.
Estrogen adalah hormon seks wanita. Testosteron sejatinya adalah hormon seks pria, namun wanita memilikinya dalam jumlah kecil. Progesteron adalah hormon yang mengatur ovulasi dan menstruasi. Sementara itu, DHEA (Dehydroepiandrosterone) adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal dan memproduksi hormon wanita dan pria. Baik testosteron dan estrogen menggantungkan produksinya pada DHEA.
Jadi, horny saat mens itu normal. Namun, jangan sembarang melampiaskannya dengan bercinta dan masturbasi. Alihkan dengan kegiatan positif supaya mudah melupakan rasa stres dan sakitnya. Untuk yang tidak merasakan, juga tak perlu khawatir karena rasa horny memang tak serentak terjadi pada semua wanita.
Terkini
- 6 Perubahan pada Payudara yang Umum Terjadi, Tak Perlu Panik
- 5 Fakta Menarik Olahraga Pole Dance yang Dilakukan Azizah Salsha
- Kate Middleton Umumkan Dirinya Menderita Kanker, Tepis Semua Konspirasi Liar yang Beredar
- Ovarium Kiri Kiky Saputri Diangkat karena Kista, Masih Adakah Peluang Hamil di Kondisi Ini?
- Takut ASI Berkurang Drastis saat Puasa? Begini Kata Dokter
- Wulan Guritno Berhenti Konsumsi Gula, Manfaatnya Tak Cuma Bikin Kulit Lebih Kenyal Lho
- Seperti Dialami BCL, Ini 5 Penyebab Perut Buncit pada Wanita
- Mengenal Sindrom Stevens-Johnson yang Dialami Kartika Putri, Wajahnya Dipenuhi Luka Melepuh
- Agar Ibu dan Bayi Tetap Sehat, Ketahui 5 Cara Mengatasi Baby Blues
- 3 Manfaat Pilates, Olahraga yang Rutin Dilakukan Bunga Citra Lestari
Berita Terkait
-
Mitos atau Fakta, Sering Minum Air Dingin dan Soda Bisa Buat Menstruasi Terhambat?
-
Diduga Terinfeksi Bakteri Listeria dari Bayam, Janin Wanita Ini Lahir Mati
-
Penurunan Gairah Seksual, Konsumsi 5 Makanan Ini Bisa Bantu Anda Horny!
-
Kapan Waktu yang Tepat untuk Hamil Lagi Setelah Keguguran?
-
Wanita 2 Kali Lebih Berisiko Meninggal Akibat Asma, Ini Sebabnya!
-
Kenali Tanda 'Halus' Kanker Ovarium yang Perlu Diwaspadai, Tidak Berhubungan dengan Menstruasi!
-
Wanita Waspada, Olahraga Berlebihan dan Diet Ketat Bisa Bikin Haid Hilang!
-
Ilmuwan Menemukan Bagian Otak Wanita yang Terkait Aktivitas Seksual
-
Ahli: Kesehatan Kardiovaskular pada Wanita Lebih dari Sekadar Hormon
-
Hindari Mencukur Rambut Kemaluan Pada 5 Kondisi Ini, Ketahui Risikonya!