Selasa, 14 Mei 2024
Rauhanda Riyantama | Yuliana Sere : Sabtu, 28 Juli 2018 | 08:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Sebagai calon ibu, makanan yang masuk ke tubuhmu juga akan masuk ke tubuh sang janin. Ini menjadi alasan bahwa kamu harus berpegang pada aturan rekomendasi makanan sehat selama masa kehamilan.

Penting buatmu untuk mendapatkan saran dokter soal ini. Dalam banyak kasus, para ahli menyebutkan beberapa makanan yang tak boleh dikonsumsi selama masa kehamilan. Dilansir medicaldaily, HiMedik sudah menemukan lima jenis makanan tersebut.

1. Daging yang kurang matang

Toksoplasmosis adalah penyakit bawaan makanan yang disebabkan oleh parasit (toxoplasma gondii) yang dapat ditemukan pada daging mentah dan setengah matang. Jika terkena infeksi ini maka bisa meningkatkan risiko gangguan pendengaran, masalah otak dan kebutaan pada bayi. Pastikan kamu memasak sampai benar-benar matang ya.

2. Keju yang belum disterilisasi

Keju yang belum disterilisasi

Keju yang terbuat dari susu yang tak dipasteurisasi dapat membawa risiko listeriosis yaitu terinfeksi oleh jenis bakteri yang dikenal sebagai listeria. Dapat meningkatkan risiko infeksi untuk bayi yang baru lahir, keguguran, persalinan prematur, atau nyawa bayi yang tak tertolong.

3. Ikan yang terkontaminasi merkuri

Mengonsumsi ikan tinggi merkuri tak dianjurkan untuk wanita yang sedang hamil atau menyusui karena paparan merkuri dapat memengaruhi perkembangan otak pada anak. Jenis yang harus dihindari termasuk tuna, ikan tilefish dari Teluk Meksiko atau ikan tenggiri.

4. Suplemen tertentu

Suplemen

Tak dianjurkan untuk mengonsumsi suplemen multivitamin dosis tinggi atau suplemen minyak ikan hati selama kehamilan. Vitamin A - terkait dengan cacat lahir ketika dikonsumsi dalam jumlah tinggi juga harus dihindari kecuali secara khusus direkomendasikan oleh dokter.

Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2006 mengatakan multivitamin tak diperlukan ketika masa kehamilan.

5. Kelebihan kafein

Para ahli merekomendasikan mengonsumsi kafein harus di bawah 200 mg selama kehamilan. Kadar tinggi berpotensi menyebabkan bayi memiliki berat badan kurang saat lahir.

"Kafein dalam kehamilan dapat menjadi masalah jika jumlah besar dikonsumsi," kata Dr Michele Hakakha, OB-GYN bersertifikat dewan yang berbasis di Beverly Hills, California".

BACA SELANJUTNYA

Awas, Konsumsi 5 Makanan Sehat Ini Bisa Memabahayakan Kesehatan!