Senin, 29 April 2024
Ririn Indriani : Jum'at, 27 Juli 2018 | 18:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Tanpa sadar kita kerap menggemeretakkan jari jika mulai merasa pegal atau bosan saat beraktifitas lantaran diklaim dapat mengurasi pegal terutama di area persendian tangan, tapi apa benar begitu?

Menurut dokter spesialis bedah ortopedi yang khusus mendalami masalah tangan, dr. Oryza Satria, Sp. OT (K), menggemeratakkan jari atau dalam Bahasa Inggris disebut cracking, merupakan tindakan kurang berguna.

"Itu hanya faktor psikologis. Ada penelitian yang mengatakan itu tidak berpengaruh pada nyeri sendi," kata Oryza di Jakarta, Jumat (27/7/2018).

Suara gemeretak yang timbul, kata dia, bukan berasal dari tulang-tulang jari melainkan letupan gas pada ruang kosong yang ada pada sendi.

Meski aman, Oryza menyarankan agar kebiasaan cracking tidak dilakukan terlalu sering atau terlalu bersemangat.

"Spektrum (risiko) bisa mulai dari cedera ligamen ringan sampai berat," tambah dokter yang berpraktek di Rumah Sakit Pondok Indah tersebut.

Struktur anatomi tangan sendiri, lanjut dia, terdiri dari 27 tulang, 29 persendian, 123 ligamen, 30 pembuluh darah, 48 syaraf dan 34 otot. Itu membuat area tangan memiliki struktur yang rumit dan rawan mengalami masalah nyeri persendian.

Dengan penjelasan tersebut, Anda kini tahu apa yang terjadi saat menggemeretakkan jari, dan risikonya bagi kesehatan bila terlalu sering dilakukan. (Suara.com/Risna Halidi)

BACA SELANJUTNYA

Kurang Tidur Dapat Membuat Tubuh Pegal Keesokan Harinya, Ini Penyebabnya!